Perayaan Diwali Berlangsung 5 hari, Yuk Cari Tau Kenapa?

15 November 2020, 18:35 WIB
Perayaan diwali ditandai dengan menyalakan lilin. /pixabay.com/F1Digitals

UTARA TIMES - Sejak Kamis lalu, 12 November lalu umat Hindu India, Sikh, Buddha, dan Jainist di seluruh dunia memulai perayaan tahunan Diwali.

Perayaan yang berlangsung selama 5 hari berturut-turut, Diwali merupakan festival cahaya yang dianggap banyak orang sebagai awal tahun baru.

Biasanya, festival ini ditandai dengan perayaan yang digelar di rumah ataupun di luar ruangan.

Baca Juga: Sinopsis Novel Sesurga Denganmu Karya Asma Nadia, Terinspirasi Kisah Hidup Bos B ERL Cosmetic

Sebagaimana dikutip dari Pikiran-Rakyat.com, Direktur Pendidikan di Hindu American Foundation, Shereen Bhalla menyebut tanggal perayaan Diwali pasti berubah setiap tahunnya, berdasarkan kalender lunar Hindu.

Namun, Diwali umumnya terjadi pada Oktober dan November. Sementara puncak perayaan tahun ini ditetapkan pada tanggal 14 November 2020 lalu, atau hari ketiga sejak mulainya festival.

Bhalla menjelaskan Diwali atau Deepavali, berasal dari kata Sansekerta yang berarti 'deretan lampu yang menyala'. Ada pula beberapa legenda berhubungan dengan festival ini.

Baca Juga: House Of The Dragon Akan Rilis Melanjutkan Serial Game Of Thrones, Berikut alur Ceritanya

Menurutnya, beberapa orang percaya bahwa Diwali merupakan festival untuk merayakan kembalinya Raja Rama, inkarnasi Dewa Wisnu, kemudian istrinya Ratu Sita yang merupakan avatar Dewi Lakshmi ke Ayodhya setelah 14 tahun di pengasingan.

Meski demikian, banyak juga yang meyakini Diwali jatuh pada hari ulang tahun Lakshmi, dewi kekayaan dan kemakmuran, serta hari sang Dewi menikah dengan Dewa Wisnu.

Lalu ada juga yang meyakini bahwa Diwali merupakan festival untuk merayakan kemenangan Dewa Krishna, avatar Wisnu lainnya, yang sukses mengalahkan Pangeran Narakasura sehingga membawa perdamaian ke bumi.

Baca Juga: Hore!! Gunung Rinjani Tambah Kuota Pendakian

Sedangkan untuk warga di India barat, Diwali menandai hari Wisnu, salah satu dewa utama dari trinitas Hindu, saat ia mengirim Raja iblis Bali untuk menguasai dunia bawah.

Kendati festival ini berasal dari umat Hindu, Bhalla menuturkan bahwa Diwali juga dirayakan oleh sebagian besar orang India dari semua agama termasuk Jain, Buddha, dan Sikh.

Dalam kepercayaan umat Jainisme, Diwali menandai nirwana atau kebangkitan spiritual Mahavira.

Baca Juga: Sudah di Teken, 1,152 Triliun Disiapkan untuk Subsidi Guru Honorer

Bagi umat Sikh, Diwali dijadikan momen untuk merayakan hari seorang guru besar yang dibebaskan dari penjara.

Para umat ​​Buddha percaya bahwa Diwali merupakan hari ketika Kaisar India Ashoka menerima agama Buddha sebagai keyakinannya.

Bhalla melanjutkan, perayaan ini berlangsung selama lima hari, di mana lilin, petasan dan lampu tanah liat dinyalakan untuk menandakan kemenangan atas kegelapan, dan kebaikan atas kejahatan.

Baca Juga: 9 Ruas Jalan Tol Sepanjang 350 Km Dilelang PUPR Tahun 2020

Dirinya menambahkan, jika kita ingin menyapa seseorang yang sedang merayakan Diwali, bisa mengucapkan 'Selamat Diwali' atau 'Saal Mubarak' yang artinya 'Selamat Tahun Baru'.

Penduduk yang merayakan juga biasanya akan melakukan dekorasi menggunakan rangolis, pola rumit yang terbuat dari bubuk berwarna, beras atau bunga, dan dipasangkan di lantai rumah mereka.

Baca Juga: Bandung Diguncang Gempa Berkekuatan 3.0

Selain itu, berbagai macam makanan juga menjadi bagian utama dari festival ini, khususnya makanan manis tradisional dan makanan gurih.***

Editor: Nur Umar

Sumber: Pikiran Rakyat

Tags

Terkini

Terpopuler