Presenter Inggris Sebut Covid-19 Bukan Ciptaan Tuhan, tapi Partai Komunis China

- 9 Agustus 2021, 17:40 WIB
Ilustrasi penyebaran virus Covid-19. Presenter Inggris Sebut Covid-19 Bukan Ciptaan Tuhan, tapi Partai Komunis China
Ilustrasi penyebaran virus Covid-19. Presenter Inggris Sebut Covid-19 Bukan Ciptaan Tuhan, tapi Partai Komunis China /Pixabay/geralt/

UTARA TIMES – Presenter asal Inggris, Colin Brazier dari media GB News menduga bahwa Partai Komunis China menutupi asal usul virus yang sedang terjadi di dunia, yaitu Covid-19.

Ada beberapa pengungkapan baru anggota parlemen Amerika Serikat (AS) mengenai Covid-19 yang keluar dari laboratorium di Wuhan China yang telah didaftarkan Presenter Inggris tersebut.

Bahkan Presenter Inggris Colin Brazier menyebutkan bahwa Covid-19 tidak diciptakan Tuhan, tetapi karena kesalahan manusia.

Baca Juga: Tinggal Satu Hari Menuju 1 Muharram 1443 Hijriyah, Berikut 25 Link Download Twibbon Rayakan Tahun Baru Islam

“Covid-19 bukan ciptaan Tuhan atau produk dari seleksi evolusi acak tetapi buah pahit dari kesalahan manusia,” ungkapnya,dikutip Utara Times dari Express, Minggu, 8 Agustus 2021.

Menurutnya, Covid-19 merupakan hasil kebocoran di laboratorium dan Partai Komunis China menutupinya.

“Kebocoran laboratorium yang mungkin bisa kita maafkan diikuti oleh penutupan Partai Komunis China yang seharusnya tidak kita lakukan,” kata Colin Brazier.

Baca Juga: Selebgram Keanu Agl Positif COVID-19: Rekor Gue Nggak Pernah Kena Covid Kandas

Colin Brazier menyampaikan hal tersebut setelah adanya laporan dari Partai Republik yang mempertanyakan mengenai renovasi laboratorium di Wuhan sebelum ada Covid-19.

Di dalam laporannya terdapat keterangan bahwa laboratorium Wuhan meminta renovasi untuk fasilitas sistem pengolahan limbah serta keamanan udara yang signifikan.

“Laporan itu memperlihatkan bukti intelijen baru tentang apa yang terjadi di Institut Virologi Wuhan pada Musim Panas 2019, beberapa bulan sebelum kami memiliki petunjuk tentang kengerian apa yang akan terungkap,” katanya.

Baca Juga: Muharram, Bolehkah Aku Memeluk Pilumu? Secarik Puisi Tahun Baru Islam 2021

“Basis data virus diambil offline di tengah malam. Ada permintaan satu juta pound lagi kali ini untuk keamanan ekstra,” imbuh Colin Brazier.

Lebih lanjut kontributor Fox News, Dr Marc Siegel menambahkan bahwa ada yang mencurigakan dari renovasi laboratorium di Wuhan.

“Mengapa laboratorium yang baru berusia dua tahun tiba-tiba memiliki masalah dengan pengolahan limbah dan keamanan udara? Ditambah lagi setelah itu menyebar sebuah virus mematikan dari kota tersebut,” ujarnya.

Baca Juga: Hukum Orang yang Melanggar Sumpah? Ini Jawaban Ustadz Abdul Somad

Bahkan Marc Seigel menuntut Partai Demokrat dan Partai Republik agar Presiden Amerika Joe Biden mengeluarkan perintah untuk menyelidiki kasus Covid-19 yang diklaim bocor dari laboratorium di Wuhan.

“Semua ini membutuhkan penyelidikan lebih lanjut yang telah dijanjikan oleh Presiden Joe Biden kepada kami. Tapi tentu saja saat ini tidak di seberang lorong dalam hal investigasi,” pungkasnya mengakhiri statement tentang Covid-19.***

Editor: Nur Umar

Sumber: PR Bekasi


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah