Selain itu juga Rnelhad mengatakan bahwa pendapatan Sri Lanka yang berfokus pada sistem pariwisata di masa pandemic tidak tepat sasaran.
Diketahui pemerintah Sri Lanka mendapatkan bantuan untuk ranah pariwisata dari Tingkok China, dengan target wisatawan akan datang minimal 2,3 juta pertahunnya.
Namun mengingat kondisi dunia yang masih dalam era pandemic Covid 19, wisatawan yang datang Sri Lanka justru hanya 0,2 juta orang saja.
Baca Juga: Terbaru! Teks Khutbah Jumat Versi NU Bertema Manasik Haji Format PDF, Unduh di Link Berikut
Disisi lain penyebab lain Sri Lanka bangkrut adalah tidak bisa menjaga produksi beras, sehingga negara ini harus membeli beras dengan harga yang terbilang cukup tinggi.
Inflasi di Sri Langka menjadi 30 persen hingga 50 persen dimana akibatnya beras turun, impor naik dan jadilah Sri Langka gagal membayar hutang yang sudah jatuh tempo.
Demikian tadi informasi tentang penyebab Negara Sri Lanka bangkrut, dimulai dari kebijakan pemerintah yang tidak tepat sasaran hingga tidak dapat membayar hutang.***