Menurut Alkitab, Santo Paulus terjebak dalam badai dalam perjalanan ke Roma dari rumahnya di Yerusalem. Kapal yang ia tumpangi tersapu angin ke pulau kecil Malta.
Orang Malta, yang terkenal sebagai orang yang ramah, menyambut Santo Paulus dengan tangan terbuka.
Kisah Para Rasul 27:27 sampai 28:11 menceritakan kisah kapal karam Paulus dan tinggal selama musim dingin selama tiga bulan di Malta.
Sebagai seorang tahanan, dia dipindahkan ke Roma, di mana dia akan dibawa ke hadapan Kaisar untuk diadili.
Santo Paulus berdoa untuk keselamatan mereka yang berada di kapal dan permintaannya dikabulkan, karena kapal tidak pernah sampai ke tujuannya, melainkan berakhir di pantai Malta.
Dalam cerita lain, dikisahkan Santo Paulus mengunjungi Malta kemudian tergigit ular berbisa. Santo Paulus diduga mengusap ular itu dari tangannya dan tidak terluka sama sekali.
Santo Pulus kemudian tinggal di Malta selama tiga bulan sebelum berangkat untuk melanjutkan perjalanannya.
10 Februari tidak pernah dilewatkan oleh umat Katolik Malta. Peringatan Hari perayaan diawali di gereja Proki St. Paul, lalu dilanjutkan dengan pesta kembang api di pelabuhan Grand Harbour dan parade.