Update Kerusuhan di Prancis Hari Ini: Protes Mereda, Keluarga Nahel Meminta Pengunjuk Rasa Untuk Tenang

- 3 Juli 2023, 20:45 WIB
Update Kerusuhan di Prancis Hari Ini: Protes Mereda, Keluarga Nahel Meminta Pengunjuk Rasa Untuk Tenang
Update Kerusuhan di Prancis Hari Ini: Protes Mereda, Keluarga Nahel Meminta Pengunjuk Rasa Untuk Tenang /

 

UTARA TIMES – Kerusuhan di Prancis yang dipicu oleh penembakan polisi terhadap seorang remaja berusia 17 tahun tampak mereda pada hari ini 3 Juli 2023.

Seperti diketahui, kerusuhan di Prancis telah berlangsung selama enam malam berturut-turut, buntut aksi protes terhadap kepolisian setempat.

Namun kerusuhan di Prancis itu mereda ketika keluarga Nahel mengajukan permohonan putus asa kepada para pengunjuk rasa dan meminta mereka untuk tenang.

Sebelumnya, para pengunjuk rasa berkumpul di balai kota di seluruh Prancis Senin untuk menunjukkan solidaritas dengan pemerintah daerah setelah peristiwa penembakan polisi terhadap Nahel.

Baca Juga: Status Dana PIP Kemendikbud di Laman SIPINTAR Belum Aktif? Lakukan Langkah-Langkah Berikut

Nahel, merupakan remaja yang dibunuh Selasa lalu, adalah keturunan Aljazair dan ditembak di Nanterre, pinggiran kota Paris.

Nahel Merzouk dimakamkan di pinggiran Paris Nanterre, di mana remaja berusia 17 tahun itu ditembak mati oleh seorang petugas polisi saat berhenti lalu lintas pada hari Selasa, yang memicu bentrokan sengit selama berhari-hari.

Dilansir Utara Times dari media independent bahwa ada setidaknya 157 penangkapan dalam semalam.

Jumlah ini menurun dari puncak penangkapan pada malam yang berapi-api tanggal 30 Juni sejumlah 3.880 dan dua kantor penegak hukum diserang, di antara kerusakan lainnya.

Baca Juga: 50 Contoh Teka Teki MPLS 2023 Tema Makanan dan Minuman Lengkap dengan Jawabannya, Cocok untuk SD SMP SMA

Di seluruh Prancis, terdapat 297 kendaraan dibakar dalam semalam bersama dengan 34 bangunan.

Nenek Nahel, yang diidentifikasi bernama Nadia, mengatakan dalam sebuah wawancara telepon dengan penyiar berita Prancis BFM TV, “Jangan merusak jendela, bus ... sekolah. Kami ingin menenangkan semuanya.”

Sementara itu, Bibi dari Nahel mengatakan kepada The Independent bahwa keluarga sangat menentang kekerasan.

“Tapi saya berharap kematian Nahel akan memicu semacam perubahan yang berarti hal ini tidak akan pernah terjadi lagi,” kata Bibi Nahel dikutip Utara Times dari independent.co.uk.***

Editor: Suryana Hafidin


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah