Hutang Indonesia 2021 Bertambah 10 Triliun Demi Pengadaan Pesawat Jenis Tanker untuk TNI di Masa Pandemi

23 Juni 2021, 10:58 WIB
llustrasi pesawat tanker Boeing KC-46 / U.S. Air Force via Reuters/

UTARA TIMES- Hutang Indonesia kembali bertambah setelah Kementerian Keuangan menyetujui utang pinjaman luar negeri sebesar 700 juta dolar AS atau atau jika dirupiahkan sebesar Rp 10,1 triliun.

Sebelumnya, Bank Indonesia (BI) melaporkan utang luar negeri (ULN) Indonesia mencapai 418,0 miliar dolar AS atau sebesar Rp5.935 triliun per akhir April 2021

Bertambahnya hutang ini demi pengadaan dua pesawat jenis tanker untuk kebutuhan Tentara Nasional Indonesia (TNI).

Baca Juga: Hutang Indonesia Melonjak, Ibas Yudhoyono Sampaikan Poin Penting RAPBN 2022? Simak Penjelasannya

Sebelumnya Kemenkeu pada 26 April juga menyetujui program 31 Kementerian Pertahanan (Kemenhan) yang pendanaannya lewat utang luar negeri.

Keterangan dengan total 56 permintaan pendanaan asing ditolak juga telah ditolak.

Informasi tersebut didapatkan dalam laman resmi Janes.com dengan judul 'Indonesia approves USD700 million in foreign loans for aerial tanker buy' yang dirilis pada Senin, 21 Juni 2021 seperti dikutip Utara Times dari Pikiran-Rakyat.com, Rabu (23/6).

Keterangan akan informasi tersebut didapatkan setelah berkonsultasi denga Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas). informasi tersebut telah diberikan kepada Janes.

Gelaran Singapore Airshow 2018, Janes mendapat informasi pertama kali oleh pihak TNI AU untuk menunjuk GMF AeroAsia sebagai anak perusahaan maskapai Garuda Indonesia untuk bantuan meneliti kemampuan pengisian bahan bakar udara Indonesia.

Baca Juga: Prediksi Portugal vs Prancis Euro 2021: A Selccao Berjuang Amankan Tempat

Baca Juga: Sinopsis Ikatan Cinta Episode 23 Juni 2021: Ricky Datangi Elsa di Panti Asuhan, Nino Marah Besar!

Kemudian AeroAsia akan melakukan studi mendalam terkait life cycle cost atau kemampuan lokal dalam pemeliharaan badan pesawat.

faktor tersebut harus bisa disesuaikan dengan kemampuan metode yang dimiliki TNI AU dan interoperabilitas aaet TNI AU yang tersedia.

Sementara itu hasil studi GMF AeroAsia menunjukan agar pesawat jenis tanker yang akan dibeli harus dilengkapi pengisian bahan bakar udara atau probe-and-drogue dan flying boom.

TNI AU bersama dengan GMF AeroAsia telah melakukan studi pendahuluan untuk membandingkan pengadaan jenis pesawat tanker dengan pilihan Airbus A330 Multi Role Tanker Transport (MRTT), Boeing KC-46A Pegasus, dan Ilyushin Il-78.***

Editor: Anas Bukhori

Sumber: Pikiran Rakyat

Tags

Terkini

Terpopuler