Apa itu Omicron? Ini Penjelasan WHO dan Fakta yang Perlu Diketahui Tentang Covid-19 Varian Omicron

30 November 2021, 19:51 WIB
Apa itu Omicron? Ini Penjelasan WHO dan Fakta yang Perlu Diketahui Tentang Covid-19 Varian Omicron /

 

UTARA TIMES - Dipenghujung bulan November 2021, Warga dunia di gegerkan mengenai temuan varian baru virus Covid-19 yang disebut varian B.1.1.529 atau Omicron.

Beberapa bukti temuan Varian baru Covid-19 di banyak negara sudah terdeteksi, pertama kali ditemukan di Afrika Selatan pada 24 November 2021.

Lantas, apa itu virus Covid-19 varian Omicron, sebagaimana dikutip Utara Times dari laman WHO berikut penjelasannya.

Menurut keterangan WHO, Varian Omicron diketahui sebagai varian B.1.1.529 yang diklasifikasi oleh mereka sebagai varian yang di waspadai atau variant of concern.

Baca Juga: Menjadi Aktris dengan Bayaran Fantastis, Inilah Penghasilan Song Hye Kyo dan Jun Ji Hyun Sekarang

Varian Omicron ditemukan pertama kali di Afrika Selatan pada 24 November 2021.

Varian Omicron menurut penelitian menunjukan adanya peningkatan risiko infeksi berulang, meskipun belum masih ada bukti bahwa varian Omicron dapat menular lebih cepat hingga menyebabkan gejala parah dibandingkan dengan varian yang sudah muncul.

Lebih lanjut, Menurut keterangan TAG-VE sebagai kelompok ahli independent yang secara berkala memantau dan mengevaluasi SARS-CoV-2 menilai tentang apakah mutasi dan kombinasi mutasi tertentu mengubah perilaku virus.

Mereka didirikan pada 26 November 2021 semenjak munculnya varian baru B.1.1.529 atau Omicron.

Situasi epidemiologis di Afrika Selatan sebagai tempat temuan pertama ditandai dengan tiga puncak berbeda dalam kasus yang dilaporkan, yang terakhir didominasi varian Delta.

Baca Juga: Berikut ini Agenda Vaksin Gratis di Cirebon 1 Desember 2021, Simak Lokasi dan Syaratnya  

Dalam beberapa minggu terakhir, infeksi telah meningkat tajam, bertepatan dengan deteksi varian B.1.1.529.

Infeksi B.1.1.529 terkonfirmasi pertama yang diketahui berasal dari spesimen yang dikumpulkan pada 9 November 2021.

Varian Omicron memiliki sejumlah besar mutasi, beberapa di antaranya mengkhawatirkan.

Bukti awal menunjukkan peningkatan risiko infeksi ulang dengan varian ini, dibandingkan dengan VOC lainnya.

Jumlah kasus varian ini tampaknya meningkat di hampir semua provinsi di Afrika Selatan.

Diagnostik PCR SARS-CoV-2 saat ini terus mendeteksi varian ini. Beberapa laboratorium telah menunjukkan bahwa untuk satu tes PCR yang banyak digunakan, salah satu dari tiga gen target tidak terdeteksi (disebut dropout gen S atau kegagalan target gen S) dan oleh karena itu tes ini dapat digunakan sebagai penanda untuk varian ini, menunggu konfirmasi sekuensing.

Baca Juga: Hasil Drawing Ajang World Tour Finals 2021 atau WTF, Bagaimana Peluang Wakil Indonesia?

Dengan menggunakan pendekatan ini, varian ini telah terdeteksi pada tingkat yang lebih cepat daripada lonjakan infeksi sebelumnya, menunjukkan bahwa varian Omicron mungkin memiliki keunggulan pertumbuhan.

Ada sejumlah penelitian yang sedang berlangsung dan TAG-VE akan terus mengevaluasi varian Omicron

WHO akan mengomunikasikan temuan baru dengan Negara Anggota dan kepada publik sesuai kebutuhan.

Berdasarkan bukti yang disajikan yang menunjukkan perubahan yang merugikan dalam epidemiologi COVID-19.

TAG-VE telah menyarankan WHO bahwa varian ini harus ditetapkan sebagai VOC, dan WHO telah menetapkan B.1.1.529 sebagai VOC, bernama Omicron.

Adapun WHO sebagai orgnisasi kesehatan dunia memberikan sebuah Imbauan, berikut 4 imbauan WHO kepada dunia mengenai varian Omicron covid-19.

Ada 4 imbauan WHO di antaranya adalah

1. Meningkatkan pelacakan dan sequencing,

2. Melaporkan kasus yang berkaitan dengan varian Omicron kepada WHO.

3. Melakukan investigasi untuk lebih memahami varian Omicron,

4. Menekan penyebaran Covid-19 dengan pencegahan

Baca Juga: Berikut ini Agenda Vaksin Gratis di Cirebon 1 Desember 2021, Simak Lokasi dan Syaratnya  

Lalu, berikut ini ada 4 fakta yang perlu diketahui dari garian Emicron sebagaimana dikutip Utara Times dari Pikiran Rakyat.

Pertama, Gejala Varian Omicron

Orang yang terjangkit Covid-19 varian Omicron pada umumnya merasakan gejala yang tidak jauh berbeda dengan penderita Covid-19 varian lain.

Berdasarkan laporan Angelique Coetzee, dokter di Afrika Selatan, sejumlah pasien muda sering mengeluhkan nyeri sendi dan otot disertai sakit kepala saat terkena varian Omicron.

Kebanyakan pasien muda di Afrika Selatan mengaku tidak merasakan gejala kehilangan penciuman saat terjangkit Covid-19 varian Omicron.

Kedua, Risiko Varian Omicron

Para ahli masih mempelajari tingkat bahaya Covid-19 varian Omicron dan risikonya terhadap pasien.

Di Afrika Selatan, memang terjadi peningkatan keterisian rumah sakit. Namun, ini bisa disebabkan oleh peningkatan jumlah kasus secara keseluruhan, belum tentu hanya karena varian Omicron.

Baca Juga: PPKM Jakarta Naik Level 2: Pengunjung Mal Maksimal 50 Persen, Makan di Restoran 60 Menit

Akan tetapi, satu yang pasti, Covid-19 varian apa pun bisa meningkatkan tingkat keparahan bahkan risiko kematian ketika pasien belum divaksinasi.

Ketiga, Vaksin yang Ampuh Cegah Varian Omicron

Hingga saat ini, para ahli masih meneliti vaksin merek apa yang teruji klinis ampuh menangkal Covid-19 varian Omicron. Namun, yang penting diingat, vaksinasi tetap penting dan perlu dilakukan untuk mencegah tingkat keparahan penyakit dan meminimalisir risiko kematian.

Keempat, Antisipasi Pemerintah Indonesia terhadap Varian Omicron

Pemerintah sudah mengeluarkan sejumlah langkah untuk mencegah Covid-19 varian Omicron masuk ke Indonesia.

Mengenai langkah pemerintah Indonesia mengatasi varian covid-19 Omicron Ada 5 langkah pemerintah yakni sebagai berikut

1. Melarang masuk WNA yang memiliki riwayat perjalanan dari Afrika dan Hong Kong

2. Mewajibkan WNI yang tiba dari Afrika dan Hong Kong untuk karantina 14 hari,

3. Meningkatkan lama masa karantina WNA dan WNI dari luar negeri menjadi 7 hari,

4. Melakukan evaluasi negara yang dibatasi untuk masuk secara berkala,

5. Meningkatkan genome sequencing dari kasus positif dengan riwayat perjalanan dari luar negeri.***

Editor: Anas Bukhori

Sumber: Berbagai Sumber

Tags

Terkini

Terpopuler