Video Diduga Berisi Detik-detik Pengeroyokan David Beredar di Medsos, Netizen: ‘Gua gak kuat nontonnya'

24 Februari 2023, 04:40 WIB
Video Diduga Berisi Detik-detik Pengeroyokan David Beredar di Medsos, Netizen: ‘Gua gak kuat nontonnya, gak tega sumpah!’ /Tangkap layar Instagram.com/@terang_media

UTARA TIMES – Beredar di media sosial, video pengeroyokan David, selaku korban, dianiaya hingga oleh seseorang yang merupakan anak pejabat Ditjen Pajak.

Sebagaimana diketahui, baru-baru ini kembali mencuat kasus penganiayaan, di mana korbannya merupakan seorang anak salah satu pengurus Pimpinan Pusat (PP) Gerakan Pemuda (GP) Ansor Jonathan Latumahina.

Kronologi penganiayaan tersebut terjadi di daerah Pesanggrahan, Jakarta Selatan, pada 20 Februari 2023. Video pengeroyokan David pun beredar di medsos dan memicu kemarahan netizen kepada pelaku.

Video pengeroyokan David tersebut diunggah sejumlah akun Twitter dan viral, salah satunya oleh akun @ @unrllls.

“Ini bib tadi sempat ke download,” tulis akun tersebut dalam keterangan unggahannya yang dimaksudkan untuk dikirim ke akun @habibthink, Kamis, 23 Februari 2023.

Dalam video yang berdurasi kurang dari 1 menit itu, diduga Mario Dandy menendang kepala David yang tengah tengkurap. Hal itu dilakukan berulang kali. Rasanya terlalu sadis untuk menggambarkan adegan penganiayaan tersebut.

Baca Juga: Link Live Streaming Manchester United vs Barcelona di Babak Play-Off Liga Europa 2023, Tinggal Klik!

Di akhir video pengeroyokan David, muncul sosok pria yang diduga Mario Dandy. Ia pun menyatakan tidak takut jika David meninggal karena ulahnya."Gak Takut gua, anak orang mati. Lapor-lapor aja " ucap sosok pria tersebut samar terdengar dalam video.

Kengerian potongan video itu bisa dilihat dari berbagai komentar warganet. "Gue ga kuat nontonnya. Ga tega. Asli. Langsung emosi ," komentar akun @habibthink

“Gila ini sadis bgt. Ditendang berkali2 di kepala. Ini udah lebih dari bukti. Awas aja kalo sampe besok lolos karna bapaknha punya uang banyak,” tulis akun @Eddiebrunos

Kronologi penganiayaan David

Kronologi penganiayaan David bermula dari adanya informasi yang diterima oleh MDS dari saksi berinisial A, mantan pacar David. Kemudian A mengatakan ke MDS bahwa David telah melakukan perbuatan yang tidak menyenangkan.

Lalu atas informasi itu, beberapa hari sebelum kejadian, tersangka MDS mencoba mengonfirmasi hal tersebut kepada David. Namun, David tidak menjawab dan tidak bisa bertemu. 

"Akhirnya pada 20 Februari 2023, saksi A itu menghubungi lagi korban (David) dan menyatakan ingin mengembalikan kartu pelajar milik korban," kata Ade melalui konferensi pers di Mapolres Metro Jakarta Selatan, Rabu (22/2/2023).

Kemudian tersangka MDS dengan menggunakan Jeep Rubicon, bersama saksi A dan S mendatangi David yang sedang berada di rumah temannya. Di depan rumah temannya korban itu, saksi A menghubungi David tetapi David tidak mau keluar. Lalu tersangka MDS juga berkomunikasi dengan David.

Baca Juga: Kalender Jawa Hari Ini 23 Februari 2023, Lengkap Keistimewaan Weton Jumat Legi Hari Naas dan Keberuntungan

"Akhirnya korban keluar, mengarah ke sebelah rumah dari bapak R dan bapak N. Sampai di belakang mobilnya tersangka, kemudian terjadi keributan," kata Ade.

Tersangka MDS mengonfirmasi apakah benar korban telah melakukan perbuatan yang tidak baik kepada A. Tak lama, terjadi perdebatan dan terjadi peristiwa kekerasan terhadap David, anak di bawah umur.

Kapolres Ade menjelaskan, tersangka MDS menendang kaki David hingga terjatuh, lalu memukuli David berkali-kali menggunakan tangan kanan. Kemudian saat David sudah terjatuh, MDS menendang kepala dan perut David.

"Maka kami telah menetapkan saudara MDS sebagai tersangka. Kami telah melakukan penahanan saudara MDS yang berusia 20 tahun," jelas Ade.  

Kronologi kejadian juga berseliweran di media sosial. Salah satunya di akun twitter @LenteraBangsaa_. Menurut akun tersebut, awalnya David sedang bermain di rumah temannya pada 20 Februari 2023 lalu.

Ia kemudian mendapat pesan singkat dari mantan pacarnya yang hendak mengembalikan kartu pelajar.  Lalu David berkirim lokasi terkini, yakni di rumah temannya itu.

Tak lama kemudian ada mobil jeep rubicon hitam yang menunggu di depan, di dalamnya ada 4 orang, lalu David diajak ke sebuah gang kosong. Mobil ini bernomor polisi palsu B 120 DEN.  

Baca Juga: Hebat! Inilah 12 Ramalan Tanggal Lahir yang Bakal Kaya Raya dan Sukses di Tahun 2023 Menurut Primbon

Di sebuah gang kosong itulah, David dianiaya dua orang pelaku yang saat ini sudah berhasil ditangkap dan ditahan di Polsek Pesanggrahan.

Dari kronologi penganiayaan David mengalami luka serius pada bagian wajah sebelah kanan, lalu dilarikan ke RS Medika oleh ayah teman korban. Kondisi David saat ini korban belum sadarkan diri.

Pelaku utama penganiayaan bernama Mario Dandy Satriyo menggunakan kendaraan Rubicon B 120 DEN dengan pelat nomor asli B 2571 PBP. Pelaku utama itu, berdasarkan informasi yang beredar adalah lulusan Taruna Nusantara.   

Mobil pelaku yang menjadi barang bukti itu sempat hilang dari halaman parkir Polsek Pesanggrahan Jakarta Selatan. Namun kabar terbaru, barang bukti tersebut sudah kembali ke Polsek Pesanggrahan.

Ayah korban, Jonathan Latumahina mengabarkan, dua orang pelaku yang menganiaya David sekarang sudah berhasil ditahan oleh pihak kepolisian.

Ia juga menegaskan, kasus penganiayaan yang menimpa anaknya ini tidak akan ditempuh melalui jalan damai.

Jonathan akan tetap menempuh jalur hukum melalui Lembaga Bantuan Hukum (LBH) PP GP Ansor. 

Baca Juga: Auto Kaya Raya! Dapat Rezeki Melimpah dan Karir Sukses di Awal Bulan Maret 2023, Cek Ramalan 5 Shio Beruntung

“2 pelaku sudah di sel, tidak akan menempuh jalan damai. Proses hukum jalan terus, terimakasih sahabat LBH Ansor kawal kasus ini,” kata Jonathan melalui akun twitternya dikutip NU Online, Rabu (22/2/2023) siang.

Ia juga mengabarkan bahwa keluarga pelaku sudah datang ke rumah untuk meminta maaf. Jonathan mengaku meniru sang anak yang memiliki sifat pemaaf. Ia tentu memaafkan, tetapi proses hukum sudah dan akan terus bergulir. 

“Keluarga pelaku semalam (Selasa) datang minta maaf, saya maafkan. Saya hanya meniru anak saya yang sangat pemaaf. Dan mohon maaf juga, proses hukum sudah bergulir. Kita punya tanggung jawab masing-masing,” kata Jonathan.

Tak lupa, ia memohon kepada seluruh pihak untuk membantu memberikan doa terbaik kepada sang anak usai mengalami kronologi penganiayaan David dapat lekas membaik.***

Editor: Fariz Amrullah

Tags

Terkini

Terpopuler