Soal Pembakaran Ponpes Muhammadiyah, Mamun Murod Dikecewakan Polisi Terkait CCTV, ' Kenapa Dirusak'?

- 11 Januari 2021, 21:25 WIB
Ilustrasi kebakaran
Ilustrasi kebakaran /Pixabay

Lebih lanjut, pengajar di Universitas Muhammadiyah Yogyakarta ini juga menyebut bahwa sangat tidak mungkin pembakaran ponpes tersebut dilakukan oleh santri.

Lantaran hal tersebut juga pernah terjadi sebelumnya, namun tidak ditindaklanjuti oleh pihak kepolisian dengan alasan tidak ada cctv dan sidik jari.

"Sangat tidak mungkin kalau santri sendiri. Kebetulan pimpinan ponpes langsung ditelepon suami. Kejadian 2 kali," paparnya.

Baca Juga: Mengejutkan! Pengangguran Baru Naik 2,6 Juta Orang, Menaker Ida Bilang Begini?

Pada jumat sebelumnya pondok santri putra dibakar sudah langsung dilaporkan tapi kata Polres tidak ada cctv, tidak ada sidik jari tidak bisa dilanjut," imbuhnya.

Dalam cuitan lainnya, Mamun Murod juga menceritakan bahwa kepolisian telah mengungkapkan bahwa pihaknya tidak mungkin bisa menemukan pelaku.

Sehingga, pimpinan pondok pesantren menyebut bahwa berurusan dengan polisi bagaikan jatuh ketimpa tangga.Ternyata terjadi lagi jumat berikutnya. " Sudah coba dilaporkan tapi bilangnya tidak mungkin bisa temukan pelaku," terangnya.***

 

Artikel pernah tayang di pikiran rakyat tasikmalaya 

Halaman:

Editor: Anas Bukhori

Sumber: tasikmalaya.pikiran-rakyat.com


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x