UTARA TIMES – Terjadi bencana banjir bandang di Kabupaten Flores Timur Provinsi Nusa Tenggara Timur.
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Flores Timur melaporkan ada 49 KK terdampak karena terjangan banjir bandang.
Kejadian banjir badang menelan korban 23 orang meninggal dunia, 9 orang luka-luka dan 2 orang dilaporkan hilang.
Baca Juga: Sumba Timur Berduka, Jembatan Kambaniru Runtuh Akibat Banjir Bandang
Data korban banjir bandang yang meninggal dunia diantaranya 20 orang dari Desa Lamanele Kecamatan Ile Bokeng dan 3 orang meninggal dunia dari Desa Oyang Barang Kecamatan Wotan Ulumado.
Sedangkan korban luka-luka sebanyak 9 orang berasal dari dua desa, yakni 5 orang dari Desa Lamanele dan 4 orang dari Desa Waiburak.
Dua orang warga Desa Waiburak Kecamatan Adonara Timur 2 dilaporkan hilang dan belum ditemukan sampai sekarang karena terkendala cuaca dan akses jalan yang terputus.
Baca Juga: Kilang Minyak Aman, Menteri ESDM: Tinjau Balongan Indramayu, Mulai Beroperasi Kembali
Kondisi saat ini puluhan rumah warga Desa Lamanele tertimbun lumpur. Beberapa rumah warga Desa Waiburak hanyut terbawa banjir bandang.
Tim BPBD Flores Timur tengah mengupayakan pencarian korban banjir bandang. Tim BPBD mengalami kendala pencarian karena putusnya jembatan penghubung di Desa Waiburak.