Network
UTARA TIMES - Salah satu kebiasaan warga Provinsi Jawa Barat dalam menyambut datangnya bulan suci ramadhan adalah melakukan munggahan atau makan bersama yang umumnya hal itu dilakukan di luar rumah, sembari tamasya.
Perlu diketahui bahwa munggahan adalah tradisi masyarakat Islam suku Sunda untuk menyambut datangnya bulan Ramadhan yang dilakukan pada akhir bulan Sya'ban (satu atau dua hari menjelang bulan Ramadhan).
Bentuk pelaksanaannya bervariasi, umumnya dengan berkumpul bersama keluarga dan kerabat, makan bersama (botram), saling bermaafan, dan berdoa bersama.
Baca Juga: Sinopsis Putri Untuk Pangeran Rabu 6 April 2021: Putri Sakit Kista, Rahasia Bu Nawang Terancam
Selain itu, ada pula yang mengunjungi tempat wisata bersama keluarga, berziarah ke makam orang tua atau orang saleh, atau mengamalkan sedekah munggah (sedekah pada sehari menjelang bulan puasa).
Sekretaris Daerah (Sekda) Ciamis, Tatang menyampaikan bahwa dalam suasana pandemi Covid-19, kebiasaan tersebut sebaiknya ditangguhkan, menunggu sampai dengan keadaan dinyatakan aman.
Setidaknya bagi kalangan aparatur sipil negara (ASN) di lingkungan Pemerintah Kabupaten Ciamis, diminta agar tidak melakukan munggahan di luar daerah.
“Munggahan ini salah satu kebiasaan menjelang bulan puasa. Namun demikian, harus diingat saat ini masa pandemi Covid-19, saya minta munggahannya cukup di rumah, di dalam kota saja, tidak perlu sampai ke luar kota. Dan sampai saat ini, larangan keluar daerah di masa Covid dari pak Bupati juga belum dicabut,” kata Sekretaris Daerah (Sekda) Ciamis, Tatang pada Senin (5/4) ketika ditemui di Gedung Korpri.
