DFW Dorong Revitalisasi Hukum Adat dalam Kelola Sumber Daya Laut Nasional

- 26 Mei 2021, 09:57 WIB
Koordinator Nasional Destructive Fishing Watch (DFW)
Koordinator Nasional Destructive Fishing Watch (DFW) /Pixabay/Quangpraha.

Salah satu komoditas yang menjadi ciri khas perairan Wabula dan dikelola dengan sistem tersebut adalah teripang (Sea cucumbers) dan lola (Trochus niloticus).

"Melalui sistim Nambo, wilayah kelola laut Wabula mendapat perlindungan masyarakat lokal. Sayangnya, kearifan lokal Wabula dalam pengelolaan sumber daya laut mengalami ancaman kepunahan yang disebabkan oleh melemahnya peranan lembaga adat dan konflik sosial pemanfaatan oleh masyarakat," paparnya.

Baca Juga: BOCORAN Ikatan Cinta 26 Mei 2021 Full Episode, Kedok Elsa Terbongkar! Andin Tahu Makam Nindi Kosong

Di satu sisi, pemanfaatan sumberdaya laut di wilayah Wabula saat ini belum didukung dengan sistem data dan informasi hasil, pendokumentasian dalam pemanfaatan sumber daya laut.

Hal tersebut, lanjutnya, menyebabkan tingkat pemanfaatan sumber daya laut tidak terpantau dengan baik.

Untuk itu, DFW berkolaborasi dengan berbagai pihak antara lain Critical Ecosystem Partnership Fund (CEPF) guna menggelar program Pengelolaan Sumberdaya Perikanan Skala Kecil Berbasis Masyarakat Adat Di Wabula Kabupaten Buton.

Baca Juga: Spoiler Drama Doom at Your Service, Apakah Myul Mang dan Tak Dong Kyung Akan Saling Ungkapkan Perasaan?

Abdi mengatakan melalui program ini akan memperkuat pengelolaan perikanan skala kecil berbasis masyarakat adat Wabula.

“Wabula menarik karena data sejarah dan saintifik tentang keanekaragaman hayati dan upaya perlindungan yang dilakukan oleh masyarakat melalui hukum adat Nambo berjalan sejalan dan selaras” katanya.

Baca Juga: Spoiler Drama Doom at Your Service, Myul Mang Miliki Perasaan pada Tak Dong Kyung?

Halaman:

Editor: Rosma Nur Riana

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah