Network
UTARA TIMES- Daerah Istimewa Yogyakart lewat Sri Sultan Hamengku Buwono X menyampaikan wacana lockdown pada Jumat (18/6).
Pernyataan Sri Sultan berdasarkan melonjaknya kasus Covid-19 yang semakin mengkhawatirkan di DIY.
Meski demikian, Sri Sultan mengklrafikasi bahwa dirinya tidak mewacanakan lockdown melainkan dalam makna yang lain.
Baca Juga: Sosok Dibalik Digitalisasi Aksara Jawa di Yogyakarta, Ini Kisahnya
"Enggak ada kalimat 'lockdown', saya gak kuat ngeragati (membiayai) rakyat Yogyakarta," jelasnya.
Sri Sultan menambahkan kesultanan DIY belum mampu secara pembiayaan untuk melakukan lockdown
"Pemerintah harus ganti duit masyarakat untuk makan. Lha kalau kita, kan, enggak kuat," tuturnya menambahkan.
Menurutnya yang dimaksud lockdown bukan dalam arti sebenarnya melainkan mempunyai maksud lain
Kita enggak sampai di sana (lockdown), dalam arti ingin membangun bagaimana masyarakat tumbuh kesadaran. Bagaimana dengan kenaikan pandemi ini mau toleransi sama orang lain," ucapnya dikutip Utaratimes dari Pikiran Rakyat.com pada 22 Juni 2021.
