Bagaimana Nasib Kaum Buruh Indonesia Dihimpit Ekonomi dan Pandemi? Ini Jawaban Serikat Buruh

- 15 Agustus 2021, 07:05 WIB

UTARA TIMES - Klaster penyebaran Coronavirus Diases 2019 (Covid-19) terutama berada di kerumunan yang massif. Potensi penyebaran virus ini jauh lebih sedikit menyerang individu yang jarang berkerumun.

Pabrik tempat kaum buruh bekerja diklaim sebagai salah satu klaster penyebaran Covid-19 paling tinggi. Sebagaimana diketahui tempat produksi komoditas itu adalah ruang berkerumun banyak orang.

Lantas bagaimana nasib kaum buruh di tengah pandemi Covid-19 ini?

Baca Juga: Sertifikat Vaksinasi Covid-19 Akan Dicetak Menjadi Seukuran KTP, Berikut Penjelasan Dirjen PKTN

Wakil Ketua Federasi Serikat Buruh Persatuan Indonesia (FSBPI) Jumisih memaparkan kondisi kaum buruh di tengah himpitan ekonomi dan pandemi Covid-19.

Menurut Jumisih ada ragam macam dampak pandemi Covid-19 terhadap kaum buruh. Dampak itu merugikan kaum buruh baik dari sisi ekonomi maupun kesehatannya.

"Dampaknya macam-macam, tetapi pada intinya tidak baik untuk teman-teman buruh. Ada buruh yang dirumahkan, yang diputus hubungan kerjanya. Ada yang diberhentikan tidak hormat," papar Jumisih, dilansir Utara Times dari kanal YouTube IndoprogressTV, Minggu 15 Agustus 2021.

"Sebenarnya dampak secara ekonomi cukup berpengaruh dan dampak secara kesehatan juga cukup berpengaruh," imbuhnya.

Kondisi yang cukup memprihatinkan, menurut Jumisih, adalah fakta bahwa kendati pemerintah menerapkan PPKM Darurat, pihak pabrik tetap menuntut kaum buruh tetap bekerja.

Kondisi tersebut menurutnya membuat kaum buruh tidak dapat terhindar dari klaster penyebaran Covid-19. Mereka harus terus berkerumun di tengah PPKM Darurat.

Halaman:

Editor: Mutohirin


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x