"Potensi sistem 99S untuk tumbuh menjadi siklon tropis dalam periode 24-48 jam ke depan masih berada dalam kategori menengah dengan potensi peningkatan sirkulasi yang semakin terorganisir untuk periode 72 jam ke depan," kata Deputi bidang Meteorologi BMKG Guswanto sebagaimana dikutip Utara Times dari laman Antara.
Keberadaan sistem sirkulasi tersebut dapat membentuk daerah pertemuan dan belokan angin di wilayah Kalimantan Selatan, Sulawesi Selatan, Sulawesi Tenggara, sebagian Jawa - Bali, NTB, NTT.
Kondisi itulah yang kemudian meningkatkan potensi pertumbuhan awan hujan di sekitar wilayah pusat tekanan rendah dan di sepanjang daerah pertemuan dan belokan angin.
Dalam periode 24 jam ke depan, sistem 99S tersebut dapat memberikan dampak tidak langsung terhadap kondisi cuaca di wilayah Indonesia.
Antara lain berupa potensi hujan sedang hingga lebat disertai petir dan angin kencang yang dapat berpotensi bencana hidrometeorologi.
Bencana hidrometeorologi seperti banjir, longsor dan lainnya di wilayah Bali, NTB, NTT, Sulawesi Selatan, Sulawesi Tenggara dan Maluku bagian barat daya.***