Pengakuan Saksi Mata Suporter Arema di Tragedi Kanjuruhan Malang: Aparat Kejam dan Sadis, 1 Suporter Dikeroyok

- 2 Oktober 2022, 12:56 WIB
Pengakuan Saksi Mata Suporter Arema dalam Tragedi Kanjuruhan Malang: Aparat Kejam dan Sadis, 1 Suporter Dikeroyok Aparat, di Hantam Tameng
Pengakuan Saksi Mata Suporter Arema dalam Tragedi Kanjuruhan Malang: Aparat Kejam dan Sadis, 1 Suporter Dikeroyok Aparat, di Hantam Tameng /Tangkapan layar video/Instagram/

 

UTARA TIMES- Usai insiden kericuhan di Kanjuruhan Malang, saksi mata suporter Arema ungkap kondisi yang terjadi dilapangan pasca pertandingan Arema vs Persebaya. 

Peristiwa tragedi Kanjuruhan Malang pada Sabtu, 1 Oktober 2022 menelan banyak korban. 

Ribuan suporter Arema menjadi saksi mata betapa ricuhnya suasana hingga tak terkendali di lapangan dan stadion, Hal itu aparat keamanan bertindak untuk menertibkan. 

Namun dalam tragedi Kanjuruhan Malang yang banyak menelan korban ini, Beberapa orang suporter juga bersyukur banyak yang selamat dari kericuhan Kajuruhan Malang. 

Baca Juga: Update Jumlah Korban Tragedi Kanjuruhan Malang: 130 Meninggal Dunia

Dari insiden berdarah itu, Salah satu saksi mata suporter yang selamat menyampaikan keadaan saat kericuhan terjadi di Kanjuruhan Malang yang ia lihat langsung. 

Suporter tersebut memberikan banyak pengakuan dalam peristiswa pelik di Kanjuruhan Malang. 

" Assalamualaikum Sebelumnya saya turut berduka cita sedalam"nya terhadap korban insiden yg terjadi di stadion Kanjuruhan pertandingan Arema vs Persebaya, Yg kedua syukur alhamdulillah, sy di beri keselamatan sampai dirumah.. Dan Bisa menceritakan kronologi versi sya pribadi disini." Tuturnya. 

Akun Twitter @Rezqi_wahyu05 mengaku berada di lokasi stadion dan melihat peristiswa berdarah tersebut, Ia menceritakan bagaimana kondisi dilapangan saat dirinya berada di stadion, Salah satu yang disesalkan olehnya ialah melihat 1 suporter Arema yang dikeroyok aparat hinvga dihantam tameng. 

Baca Juga: Imbas Tragedi Kanjuruhan Malang, Laga Persib vs Persija di Liga 1 2022 Ditunda, Ini Kata Dirut PT LIB

Lebih lanjut, Ia mengatakan jika aparat keamanan menurutnya sangat kejam dan sadis. Pasalanya ia melihat 1 suporter dikeroyok aparat dan dihantam tameng. 

" Pihak aparat juga melakukan berbagai upaya untuk memukul mundur para supporter, yang menurut saya perlakuannya sangat kejam dan sadis, di pentung dengan tongkat panjang, 1 supporter di keroyok aparat, dihantam tameng dan banyak tindakan lainnya," Katanya salam cuitan di Twitter, 2 Oktober 2022. 

Berikut cerita lengkap pengakuan saksi mata suporter Arema dalam peristiwa tragedi Kanjuruhan Malang pada 1 Oktober 2022. 

Baca Juga: Apakah Laga Persib vs Persija Ditunda, Buntut dari Kericuhan Suporter di Stadion Kanjuruhan Malang? 

Dalam cuitannya ia menjelaskan kondisi sedari awal. Seperti yang diketahui bahwa saat pertandingan dimulai semua berjalan lancar, hanya para supporter Arema memberikan psywar kepada pemain Persebaya.  

Sampai pada di titik pertandingan babak pertama selesai, disela waktu istirahat pemain, terjadi sedikit kericuhan sebanyak 2-3 kali di tribun 12-13 yang mana masih bisa ditanganin pihak berwenang.  

Babak ke-2 berlanjut dan tim Persebaya berhasil mencetak golnya yang ke-3 dan membuat Arema FC semakin tampil menyerang menggempur gawang Persebaya, tapi tidak ada gol yang tercipta. 

Hingga saatnya peluit akhir dibunyikan Arema tidak bisa menambah golnya, dan harus menerima kekalahan. 

Pada titik inilah, awal mula tragedi dimulai. Setelah peluit dibunyikan, para pemain Arema tertunduk lesu dan kecewa. 

Baca Juga: Kronologi Lengkap  Kerusuhan Pasca Laga Arema vs Persebaya di Stadion Kanjuruhan yang Tewaskan  127 Orang

Pelatih Arema dan Manager tim mendekati tribun timur dan menunjukkan gestur minta maaf ke supporter.  

Disisi lain, ada satu orang supporter dari arah tribun selatan nekat masuk mendekati Sergio Silva dan Maringa untuk memberikan motivasi dan kritik kepada mereka. 

Tak sampai disitu, ada beberapa oknum lagi yang ikut masuk untuk meluapkan kekecewaannya kepada pemain Arema dan terlihat John Alfarizie mencoba memberi pengertian kepadan oknum-oknum tersebut.  

Melihat hal tersebut, semakin banyak para supporter dari berbagai sisi tribun yang berdatangan ke lapangam untuk meluapkan kekecewaannya ke pemain Arema yang membuat kondisi stadion Kanjuruhan semakin ricuh.  

Selain menerobos masuk lapangan, supporter juga melemparkan berbagai macam benda ke arah lapangan dan para suppoter semakin tidak terkendali. Sampai akhirnya, pemain digiring masuk ke dalam ruang ganti dengan kawalan pihak berwajib. 

Baca Juga: Kronologi Ratusan Supporter tewas di Laga Arema FC vs Persebaya Tadi Malam Diduga Ulah Oknum Aremania

Setelah pemain masuk, supporter makin tidak terkendali dan semakin banyak yang masuk ke lapangan. 

Pihak aparat juga melakukan berbagai upaya untuk memukul mundur para supporter. Menurut cuitan tersebut perlakuan aparat sangat kejam dan sadis seperti dipentung dengan tongkat panjang, 1 supporter di keroyok aparat, dihantam tameng dan banyak tindakan lainnya. 

Namun, saat aparat sedang mengamankan supporter di sisi Selatan, supporter dari sisi Utara mulai menyerang ke arah aparat. 

Hal tersebut membuat kondisi semakin tidak kondusif karena banyaknya supporter yang masuk ke lapangan.  

Aparat mulai menembakkan beberapa kali gas air mata ke arah suppoter yang ada di lapangan yang membuat para supporter silih berganti menyerang aparat dari sisi Selatan dan Utara. 

Baca Juga: Suporter Kecewa, Kanjuruhan Malang Memakan Korban Jiwa, Begini Kata Kapolda Jatim Nico Soal Derby Jawa Timur

Terhitung puluhan gas air mata sudah ditembakkan ke arah supporter. Setiap sudut lapangan telah dikelilingi gas air mata dan ada juga yang langsung ditembakkan ke arah tribun penonton, yaitu di tribun 10. 

Para supporter mulai panik karena gas air mata membuat kondisi stadion semakin ricuh dan mulai berlarian mencari pintu keluar.  

Tapi sayangnya, pintu keluar sudah penuh dan sesak karena para supporter berbondong-bondong keluar menyelamatkan diri. 

Dalam tragedi ini, terdapat ibu-ibu, wanita, orang tua, dan anak kecil yang mulai sesak napas dan mencoba untuk keluar dari stadion. 

Di dalam stadion mereka sesak lantaran gas air mata yang sudah ditembakkan ke berbagai arah, sedangkan untuk keluar stadionpun susah karena macet. 

Selain itu kodisi di luar stadion banyak yang terkapar dan pingsan karena efek terjebak di dalam stadion yang penuh gas air mata. 

Sekitar pukul 22.30 WIB terjadi banyak insiden pelemparan batu ke arah mobil aparat dan pengeroyokan supporter terhadap aparat yang dianggap mengurung para supporter di dalam stadion dengan tembakan gas air mata. 

Baca Juga: Kronologi Kanjuruhan Arema FC vs Persebaya Tadi Malam, 127 Suporter Termasuk Aparat Polisi Tewas

Selain di dalam stadion, beberapa kali juga terdengar tembakan gas air mata di luar stadion. 

Membuat kondisi di luar stadion Kanjuruhan sangat mencekam. Banyak supporter yang lemas bergelimpangan, supporter yang berlumuran darah, mobil hancur, kata-kata dan amarah terlontarkan. 

" Entah siapa yang salah, namun kejadian tragedi kericuhan Arema vs Persebaya dikabarkan mendulang korban jiwa. " Pungkasnya dalam cerita yang disampaikan melalui twitter, 2 Oktober 2022. 

Demikian pengakuan saksi mata suportee Arema melihat peristiwa Kanjuruhan Malang pada 1 Oktober 2022. ***

Editor: Anas Bukhori


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah