Contoh lain termasuk chloropicrin (PS), juga digunakan sebagai fumigan (yaitu, zat yang menggunakan asap untuk mendisinfeksi suatu area); Bromobenzyl Cyanide (CA); dibenzoxazepine (CR); dan kombinasi lainnya juga komponen dari gas air mata.
Baca Juga: Jadwal Razia Polisi Bandung Hari Ini dan 7 Pelanggaran Operasi Zebra 2022, Segera Antisipasi
Tingkat keracunan yang disebabkan oleh gas air mata tergantung pada jumlah seseorang terpapar, lokasi paparan (di dalam ruangan versus di luar ruangan), bagaimana orang tersebut terpapar, dan lamanya waktu paparan.
Gas air mata bekerja dengan menyebabkan iritasi pada area kontak (misalnya, mata, kulit, hidung) dalam beberapa detik setelah terpapar.
Efek dari paparan gas air mata biasanya sebentar (15–30 menit) setelah orang tersebut menghilang dari sumbernya dan didekontaminasi (dibersihkan).
Tanda dan gejala langsung dari paparan gas air mata tidak main-main. Orang yang terpapar mungkin mengalami beberapa atau semua gejala berikut segera setelah terpapar:
Mata: robek berlebihan, terbakar, penglihatan kabur, kemerahan
Hidung: hidung meler, terbakar, bengkak
Mulut: terbakar, iritasi, kesulitan menelan air liur