UTARA TIMES - Berikut efek gas air mata yang ternyata bisa sebabkan sejumlah masalah kesehatan termasuk kebutaan hingga kematian.
Menyusul soal tragedi yang terjadi di Stadion Kanjuruhan, Malang yang menewaskan hingga ratusan orang karena efek gas air mata, ternyata inilah efek dari cairan tersebut.
Pasca kekalahan Arema atas Persebaya, supporter sempat ricuh di stadion dan polisi terpaksa menembakkan gas air mata ke tribun untuk meredakan kerusuhan.
Bukannya mereda, namun justru kericuhan itu merenggang banyak nyawa. Namun apa sebenarnya gas air mata itu? Dan bagaimana efeknya?
Baca Juga: Razia Zebra 2022 Sampai Tanggal Berapa? Inilah Jadwal Lengkap dengan 7 Pelanggaran Incaran Polisi
Gas air mata adalah senyawa kimia yang untuk sementara menyebabkan iritasi pada mata, mulut, tenggorokan, paru-paru, dan kulit.
Beberapa senyawa yang berbeda dianggap sebagai gas air mata
Senyawa yang paling umum dikenal sebagai Chloroacetophenone (CN) dan Chlorobenzylidene Malononitrile (CS) adalah gas air mata.
Contoh lain termasuk chloropicrin (PS), juga digunakan sebagai fumigan (yaitu, zat yang menggunakan asap untuk mendisinfeksi suatu area); Bromobenzyl Cyanide (CA); dibenzoxazepine (CR); dan kombinasi lainnya juga komponen dari gas air mata.
Baca Juga: Jadwal Razia Polisi Bandung Hari Ini dan 7 Pelanggaran Operasi Zebra 2022, Segera Antisipasi
Tingkat keracunan yang disebabkan oleh gas air mata tergantung pada jumlah seseorang terpapar, lokasi paparan (di dalam ruangan versus di luar ruangan), bagaimana orang tersebut terpapar, dan lamanya waktu paparan.
Gas air mata bekerja dengan menyebabkan iritasi pada area kontak (misalnya, mata, kulit, hidung) dalam beberapa detik setelah terpapar.
Efek dari paparan gas air mata biasanya sebentar (15–30 menit) setelah orang tersebut menghilang dari sumbernya dan didekontaminasi (dibersihkan).
Tanda dan gejala langsung dari paparan gas air mata tidak main-main. Orang yang terpapar mungkin mengalami beberapa atau semua gejala berikut segera setelah terpapar:
Mata: robek berlebihan, terbakar, penglihatan kabur, kemerahan
Hidung: hidung meler, terbakar, bengkak
Mulut: terbakar, iritasi, kesulitan menelan air liur
Paru-paru: dada terasa sesak, batuk, rasa tercekik, sesak nafas (wheezing), sesak nafas
Kulit: luka bakar, ruam
Lainnya: mual dan muntah
Paparan jangka panjang atau paparan zat anti huru hara dosis besar, terutama di tempat tertutup, dapat menyebabkan efek parah seperti berikut ini:
Kebutaan, Glaukoma (kondisi mata serius yang dapat menyebabkan kebutaan), kematian segera karena luka bakar kimia parah di tenggorokan dan paru-paru.
Menunjukkan tanda dan gejala ini tidak berarti bahwa seseorang telah terpapar agen pengendalian huru hara.
Efek kesehatan jangka panjang dari paparan gas air mata yang terlalu lama, terutama di area tertutup, dapat menyebabkan efek jangka panjang seperti masalah mata termasuk jaringan parut, glaukoma, dan katarak, dan mungkin dapat menyebabkan masalah pernapasan seperti asma.
Jika gejala hilang segera setelah seseorang dijauhkan dari paparan gas air mata, maka efek kesehatan jangka panjang tidak mungkin terjadi.
Demikianlah informasi mengenai efek gas air mata yang ternyata bisa sebabkan sejumlah masalah kesehatan termasuk kebutaan hingga kematian.***