Paru-paru Dunia Terancam Hilang Akibat Pembakaran dan Karhutla

- 9 November 2020, 13:31 WIB
Kebakaran hutan
Kebakaran hutan /Dok. BNBP

Baca Juga: Masuk Jurang Resesi, Karyawan Swasta Berpotensi PHK massal di akhir tahun, Ini sebabnya

“Dampaknya, saat cuaca ekstrem seperti hujan deras, tidak bisa menyerap dan menampung air,” ucapnya menambahkan.

Dimas Novian Hartono mengatakan, bahkan alih fungsi hutan menjadi lahan perkebunan, menyebabkan lebih dari 80 persen hutan di Kalimantan Tengah mengalami kerusakan parah.

Oleh karena itu, dia pun berharap kepala daerah Kalimantan Tengah yang terpilih dalam kontestasi Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) 2020 nanti, hendaknya mengevaluasi perizinan hutan.

“Kalau bisa, stop (hentikan) sementara waktu di bidang perkebunan, karena sudah terlalu banyak beroperasi. Tujuannya untuk melindungi fungsi hutan sebagai paru-paru dunia,” tutur Dimas Novian Hartono.

Baca Juga: Secret Number Rilis Lagu Baru, Dita Karang Tuai Banyak Pujian

Sementara itu, dalam rangka ikut serta membantu penanganan bencana di sejumlah daerah, Taruna Siaga Bencana (Tagana) Kalimantan Tengah pun diimbau menyiapkan segala peralatan yang diperlukan.

Pembina Tagana Kalimantan Tengah Farid Wajedi pun mengimbau setiap personel di sejumlah kabupaten, agar dapat menyiapkan peralatan yang diperlukan guna membantu evakuasi warga.

“Dan sigap mendirikan dapur umum, untuk keperluan pengungsian,” ucap Farid Wajedi.

Baca Juga: Berikut kalimat berkesan yang bisa dikirim ke pasangan agar semangat jalani rutinitas hari senin

Halaman:

Editor: Nur Umar

Sumber: Pikiran Rakyat


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah