Rahayu Supanggah Meninggal Dunia, ISI Merasa Sangat Kehilangan

- 10 November 2020, 16:40 WIB
Profesor Rahayu Supanggah, Maestro Karawitan ISI Surakarta.*
Profesor Rahayu Supanggah, Maestro Karawitan ISI Surakarta.* /Antara

UTARA TIMES - (10/11) Seorang maestro seni karawitan atau alat musik gamelan, Profesor Doktor Rahayu Supanggah S.Kar. meninggal dunia bertepatan dengan peringatan Hari Pahlawan di Rumah Sakit Brayat Minulto Surakarta, Selasa.

Baca Juga: Diduga Alami Serangan Jantung, Seorang Lansia Meninggal di Tengah Kerumunan FPI

Baca Juga: 6 Tokoh Ini Akan di Anugerahi Gelar Pahlawan Nasional

Rahayu Supanggah yang lahir dari keluarga seniman dalang di Kabupaten Boyolali, pada tanggal 29 Agustus 1949 meninggal dunia pada usia 71 tahun di RS Brayat Minulyo Surakarta, Selasa sekitar pukul 02.45 WIB.

Jenazah seniman besar yang mempunyai dedikasi dan produktif dalam dunia kesenian Indonesia tersebut telah dibawa pulang ke rumah duka di Kampung Benowo RT 06 RW 08 Ngringo Kecamatan Jaten Kabupaten Karanganyar.

Baca Juga: Bawa Kejayaan Ternate, Sultan Baabullah Dianugerahi Gelar Pahlawan Nasional

Jenazah dimakamkan di Astana Loyo Benowo Jaten Karanganyar, sekitar pukul 14.00 WIB. Almarhum Rahayu Supanggah meninggalkan seorang istri Sundari Supanggah, dan memiliki tiga putra Bonton Reu Eus (Almarhum), Gandang Warah Wimoso, dan Wirid Nugroho Pamungkas.

Gandang mengatakan sosok Rahayu Supanggah bagi keluarga sebagai seorang maestro, guru, pembimbing dan seni kehidupan semuanya. Menurutnya almarhum semasa hidupnya juga sangat berkomitmen dan bersemangat dalam mengembangkan kesenian tradisional di Indonesia agar lebih maju dan dikenal serta lebih dihargai secara nasional hingga internasional.

Almarhum semasa hidupnya yang mendorong bercita-cita untuk mengangkat derajat kemiskinan (gamelan) ke forum dunia. Tekadnya mantap ketika diikutkan dalam misi kesenian kepresidenan ke China, Korea dan Jepang (1965). Sejak itu,  mulai melakukan pembaharuan pemanggungan gamelan dan menciptakan musik (kontemporer) baru berakar dari seni tradisional.

Halaman:

Editor: Rosma Nur Riana

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah