785 Sekolah di Jawa Barat Siap Belajar Tatap Muka Pada 2021

- 29 Desember 2020, 15:14 WIB
Ilustrasi. Penyemprotan disinfektan di salah satu sekolah di Kota Cimahi.*
Ilustrasi. Penyemprotan disinfektan di salah satu sekolah di Kota Cimahi.* /Pikiran-Rakyat.com/Harry Sujana/

UTARA TIMES - (29/12) Saat pemerintah bersiap menggelar kegiatan belajar mengajar (KBM) tatap muka pada awal 2021 mendatang.

Namun Persatuan Anak Guru Indonesia (PAGI) meminta pemerintah memperpanjang pembelajaran jarak jauh (PJJ).

Sebagaimana diketahui, di Jawa Barat (Jabar), Ridwan Kamil menyatakan pihaknya siap menggelar kegiatan sekolah tatap muka sesuai dengan arahan Kemendikbud.

Baca Juga: Tanggapi Pelecehan Lagu Indonesia Raya, Mantan Presidium GMNI: Jangan Usik Nasionalisme Rakyat!

“Ada 785 sekolah dari 830-an sekolah negeri yang sudah siap untuk melaksanakan tatap muka dengan pembatasan pembelajaran,” ujar Emil sapaan akrab Ridwan Kamil, Senin 28 Desember 2020.

Menanggapi hal tersebut, Ketua Umum Persatuan Anak Guru Indonesia (PAGI), MQ Iswara mengatakan, tuntutan KBM Tatap Muka sejatinya harus dipertimbangkan secara matang, mengingat ada banyak faktor yang sangat krusial.

Diantaranya berhubungan dengan keamanan dan kesehatan segenap civitas akademika.

Baca Juga: Suga BTS Akan Menghadiri Konser 'Big Hit Entertainment' Pasca Operasi. Simak Penjelasannya Berikut

“Meski vaksin Covid-19 menjadi kabar gembira untuk masyarakat, akan tetapi vaksin tidak menjadi bagian yang dapat diakses oleh para peserta didik, mengingat segmen usia yang menjadi prioritas adalah sementara warga yg berusia 18-59 tahun,” ujar Iswara.

"Vaksin memang sudah datang 1,2 juta dosis, dan menyusul 1,8 juta bulan Januari 2021. Tapi tentunya kita masih harus menunggu uji klinis tahap III. Walaupun tentunya kita yakin efektivitas dan efikasi dari vaksin tersebut," ujar Iswara melanjutkan.

Direktur Eksekutif Pelija Peduli ini juga mengatakan, pada bulan Januari 2021 tidak serta-merta masyarakat akan langsung mendapatkan vaksin tersebut.

Baca Juga: Pasca Operasi Bahu, Seperti Inilah Kondisi Suga BTS!

Akan tetapi, bulan Januari akhir baru penyerahan Interim Result uji klinis fase 3 vaksin Sinovac ke BPOM. Kemudian setelah itu tentunya ada pengajuan Lot Release oleh Bio Farma dan BPOM.

"Jadi diperkirakan baru akhir Maret uji klinis phase 3 selesai. Kita juga melihat PSBB di beberapa daerah masih diberlakukan dengan ketat," ujarnya.

Selain itu, Iswara pun mengungkapkan munculnya varian baru virus baru ini yang memiliki daya penularan sangat cepat. Sehingga ada jaminan siapapun bebas terinfeksi virus tersebut, termasuk para peserta didik.

Baca Juga: Bak Rollercoaster! Berikut 3 Akhir Episode Mengejutkan dan Tak Terlupakan Dari 'The Penthouse'

"Saya khawatir akan ada klaster baru yaitu kluster Pendidikan, dan ini akan sangat beresiko,”ujar dia.

Sementara itu, tambah dia, Covid-19 masih tinggi, vaksinasi belum dimulai, proses pembelajaran akan berlangsung masif dan serentak.

Halaman:

Editor: Nur Umar

Sumber: Pikiran Rakyat


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x