UTARA TIMES – Mekanisme pengangkutan air dari akar menuju daun terdapat prosesnya dengan tahapan-tahapan tertentu.
Artikel ini akan menjelaskan bagaimana mekanisme pengangkutan air dari akar menuju daun tersebut.
Mekanisme yang berlaku pada proses pengangkutan air dari akar menuju daun ini, tentu saja merupakan proses dari bagaimana tanaman bertahan hidup.
Baca Juga: Jadwal Vaksin Covid-19 di Jogja 17 September 2021, Tersedia 1.500 Dosis
Untuk mengetahui informasi mengenai bagaimana mekanisme pengangkutan air dari akar menuju daun, simak penjelasannya berikut sebagaimana dirangkum Utara Times dari berbagai literatur IPA.
Air merupakan elemen yang amat penting bagi tumbuhan dan makhluk hidup lainnya secara umum. Untuk memenuhi kebutuhan air itu, akar berperan dalam pengangkutannya.
Air yang berada dalam tanah dapat diangkut naik dari akar, ke bagian tumbuhan lain yang lebih tinggi dan diedarkan ke seluruh tubuh tumbuhan.
Hal ini bisa terjadi karena adanya daya kapilaritas pembuluh xilem. Tanpa ini, tidak mungkin air dari bawah bisa diangkut ke atas untuk disebarkan ke tubuh tumbuhan.
Daya kapilaritas pembuluh xilem ini pada prosesnya tidak berdiri sendiri, tetapi dibantu oleh gaya kohesi dan adhesi.
Kohesi merupakan kecenderungan suatu molekul untuk dapat berikatan dengan molekul lain yang sejenis.
Melalui gaya kohesi inilah akan terjadi ikatan antara satu molekul air molekul air lainnya. Kemudian akan menyebabkan terjadinya tarik-menarik.
Proses tarik-menarik tersebut terjadi antara molekul air yang satu molekul air lainnya di sepanjang pembuluh xilem.
Baca Juga: Berasal dari Sisa Anggaran, Kuota Kartu Prakerja Gelombang 21 hanya tersedia untuk 754.929 Orang
Air yang terdapat dalam daun akan mengalami penguapan (transpirasi). Dengan adanya kohesi, menguapnya air membuat molekul-molekul air yang berada di bagian bawah tertarik ke atas menuju daun.
Demikian penjelasan mengenai bagaimana mekanisme pengangkutan air dari akar menuju daun terjadi.***