Apa itu Komet C 2022 E3 ZTF? Begini Penjelasan Menurut Lapan BRIN

- 30 Januari 2023, 14:40 WIB
Ilustrasi komet terbesar. Apa itu Komet C 2022 E3 ZTF? Begini Penjelasan Menurut Lapan BRIN
Ilustrasi komet terbesar. Apa itu Komet C 2022 E3 ZTF? Begini Penjelasan Menurut Lapan BRIN / Luis Felipe Alburquerque Briganti/Pexels

UTARA TIMES - Awal Februari ini langit Indonesia bakal ada fenomena astronomi yaitu Komet C 2022 E3 ZTF.

Komet C 2022 E3 ZTF hanya melintas satu kali dalam seumur hidup karena orbit yang berbentuk hiperbola.

Artinya Komet C 2022 E3 ZTF menyelesaikan orbitnya pada matahari setiap 50.000 tahun sekali.

Sehingga manusia hanya bisa menyaksikan momen langka Komet C 2022 E3 ZTF sekali seumur hidup.

Baca Juga: Jadwal dan Cara Mengamati Komet C 2022 E3 ZTF Menurut Orpa Lapan BRIN

Nama Komet C 2022 E3 ZTF tidak terlepas dari tempat pertama kali diamatinya pada tanggal 10 Juli 2021.

Susunan huruf ZTF ialah singkatan Zwicky Transient Facility, sebuah fasilitas pengamatan astronomi dengan medan pandang yang lebar.

Dengan menggunakan kamera yang terhubung lansung dengan teleskop Samuel Oschin di Observatorium Palomar, California, Amerika Serikat.

Baca Juga: Jadwal dan Cara Mengamati Komet C 2022 E3 ZTF Menurut Orpa Lapan BRIN

Melansir Utara Times melalui Lapan BRIN bahwa pada tanggal 30 Januari, komet dapat disaksikan hingga pukul 5:30 waktu setempat.

Sejak tanggal 31 Januari, Komet C 2022 E3 ZTF terbenam pukul 4:00 waktu setempat.

Lalu pada tanggal 1 Februari ketampakan awal komet selalu terjadi setelah matahari terbenam.

Karena waktu terbit Komet C 2022 E3 ZTF terjadi sebelum matahari terbenam.

Baca Juga: Prediksi Skor PSM Makassar vs RANS Nusantara FC: H2H, Susunan Pemain, dan Link Nonton

Adapun Komet C 2022 E3 ZTF dapat diamati tanpa menggunakan alat bantu optik untuk daerah pedalaman dan pedesaan hingga 13 Februari.

Sejak pukul 18:30 sampai dengan 1:00 waktu setempat dari arah utara hingga barat dekat konstelasi Taurus.

Komet berkulminasi di arah utara pada pukul 19:00 waktu setempat dengan ketinggian 64,2 derajat untuk DKI Jakarta dan sekitarnya.

Baca Juga: 10 Ide Lomba Peringatan Isra Miraj Nabi Muhammad SAW 1443 H Tanggal 27 Rajab untuk SD, SMP dan SMA atau TPQ

Menurut peneliti Lapan BRIN mengutarakan bahwa narasi yang beredar berbeda terkait periode komet yang diduga terakhir kali muncul saat zaman neanderthal.

“Komet ini tidak dapat ditentukan periodenya meskipun gerak harianya dapat ditentukan. Hal ini karena orbit hiperbola,” ucap Andi Pangerang, peneliti Lapan BRIN.

Ia juga menambahkan bahwa bentuk orbit yang hiperbola menyebabkan terdapat dua titik lenyap yang letaknya berada di jarak tak berhingga.

Demikian informasi tentang Komet C 2022 E3 ZTF menurut Lapan BRIN.***

Editor: Nur Umar


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x