Cerita Rakyat Asal Usul Banyuwangi Jawa Timur, Kisah Surati yang Bersumpah dan Jatuhkan Diri ke Sungai

2 Februari 2022, 13:35 WIB
Cerita Rakyat Asal Usul Banyuwangi Jawa Timur /pixabay/

UTARA TIMES - Cerita rakyat asal usul Banyuwangi, Kabupaten yang terletak di ujung timur Pulau Jawa, dan masuk dalam Provinsi Jawa Timur.

Cerita rakyat asal usul Banyuwangi ini dilansir oleh Utara Times dari kanal YouTube Riri Cerita.

Berikut adalah cerita rakyat asal usul Banyuwangi, dahulu kalah di ujung Pulau Jawa terdapat kerajaan yang dipimpin oleh seorang  yang adil dan bijaksana.

Raja tersebut mempunyai anak bernama Raden Banterang, yang mempunyai kegemaran berburu.

Suatu hari Raden Banterang berburu bersama para abdi kerajaaan.

Baca Juga: Apa Itu Binary Option? Benarkah Untung Besar dalam Waktu Singkat, Simak Selengkapnya

Raden Banterang melihat seekor Rusa dan Raden Banterangpun mengejarnya namun dia terpisah dengan rombongan abdi kerajaan.

Di tengah pengejaran Rusa, Raden Banterang kelelahan dan sejenak beristirahat di dekat sungai.

Raden Benterang mencoba mencuci mukanya di air sungai tersebut, namun tiba-tiba munculah sosok perempuan dari semak semak hutan.

Baca Juga: Kenapa PBNU Putuskan 1 Rajab 1443 H Dimulai pada Kamis 3 Februari 2022? Berikut Penjelasannya

Raden Banterangpun lantas menanyakan perihal keberadaan perempuan tersebut di tengah hutan sendirian.

Sang perempuan menjawab bahwa dia adalah Surati dari kerajaan Kalungkung, keberadaan saya disini adalah untuk menyelematkan diri dari perombak yang menyerbu kerajaan Kalungkung.

Tidak lama berselang Raden Banterangpun menikah dengan Surati.

Suatu hari Surati bertemu dengan kakaknya Rupaksa, rupanya yang selamat dari kerajaan Kalungkung, dan menyuruhnya untuk balas dendam kepada kerajaan Blambangan.

Baca Juga: Memahami Puasa Rajab Menurut Muhammadiyah, Berikut Penjelasan Tuntunannya

Kerajaan Blambangan adalah kerajaan dimana Raden Bantarang tinggal saat ini, dan yang merombak kerajaan Kalungkung adalah Ayah dari Raden Bantarang.

Di sisi lain Surati mendapat oleh-oleh pemberian kakaknya untuk menyimpan tanda ikat kepala sebagai kenang-kenangan dari kerajaan Kalungkung.

Di tengah perburuan Raden Bantarang, tidak sengaja bertemu dengan Rupaksa kakak dari Surati istrinya.

Sang kakak Rupaksa memfitnah Surati yang menolak diajak balas dendam, dan mengatakan kepada Raden Banterang bahwa Surati akan merencanakan pembunuhan kepada Raden Bantarang.

Baca Juga: Kapan Hari Valentine 2022? Berikut Ini Ucapan dan Link Twibbon Valentine Day 2022 Terbaru dan Elegan

Sang Raden Banterang ternyata percaya dengan hasutan Rupaksa, Surati pun bersumpah bahwa dia tidak pernah melakukan perencana pembunuhan kepada Raden Banterang.

Surati bersumpah “jika saya tenggelam dalam sungai dan air sungai menjadi jernih dan harum maka itu bukti bahwa saya tidak berbohong, dan sebaliknya jika saat saya masuk kedalam sungai dan airnya menjadi keruh dan berbau busuk maka itu bukti bahwa saya berbohong.“

Tidak lama berselang Surati pun berlari dan menceburkan diri ke sungai, Raden Banterang yang melihat kejadian itu langsung terheran dan langsung mencari Surati.

Baca Juga: RESMI! 1 Rajab Jatuh Pada Tanggal 3 Februari 2022, Hilal Tak Terlihat di 8 Provinsi

Tidak lama setelah Surati masuk kedalam sungai, air sungai itupun terlihat jernih dan berbau harum.

Dan itu bukti bahwa Surati benar dan tidak berbohong, dan sungai itu karena berbau harum dan jernih, dan orang-orang sekitar menyebutnya dengan sebutan 'Banyuwangi' banyu berarti air dan wangi berarti harum.

Dan sejak saat itulah daerah dekat sungai tersebut disebut dengan nama Banyuwangi.

Baca Juga: Kualifikasi Piala Dunia: Prediksi El Salvador vs Kanada, Tanding 3 Februari 2022

Itulah ulasan mengenai cerita rakyat mengenai asal usul Banyuwangi, semoga dapat menambah wawasan dan kecintaan kita terhadap warisan dan budaya Nusantara. ***

Editor: Rosma Nur Riana

Tags

Terkini

Terpopuler