Begini Cerita Kecerdikan Abu Nawas Ketika Berhasil Lepas dari Hukuman Gantung

12 Agustus 2022, 16:00 WIB
Informasi mengenai Begini Cerita Kecerdikan Abu Nawas Ketika Berhasil Lepas dari Hukuman Gantung. Cek selengkapnya. /Youtube/@humorsufiofficial

UTARA TIMES – Berikut ini adalah uraian lengkap mengenai cerita kecerdikan Abu Nawas saat lepas dari hukuman gantung.

Hukuman tersebut datang dari pernyataan raja Harun Al Rasyid. Simak uraian lengkapnya berikut ini.

Keinginan Raja Harun Al Rasyid untuk menghukum Abu Nawas Sebenarnya masih bergejolak tapi sang raja sudah kehabisan akal untuk menjebak Abu Nawas. Hampir semua cara sudah dilakukan. Namun Abu Nawas selalu saja bisa lolos.

Kecerdikan Abu Nawas malah terkadang membuat sang raja harus menanggung malu, alih-alih bisa menjebak Abu Nawas tapi endingnya malah dirinya dipermalukan.

Baca Juga: Apakah Abu Nawas Gila Setelah Ditinggal Ayahnya Wafat? Ternyata Begini Cerita Lengkapnya

Hal itulah yang membuat sang raja kapok untuk menjebak Abu Nawas. Seorang penasehat kerajaan kepercayaan Baginda Raja menyarankan agar Baginda memanggil seorang ilmuwan ulama yang berilmu tinggi untuk menandingi Abu Nawas.

Pasti masih ada peluang untuk mencari celah kelemahan Abu Nawas. “Menjebak pencuri harus dengan pencuri, begitu juga untuk menjebak ulama harus dengan ulama,” ujar penasehat istana.

Mendengar itu, sang raja pun tersenyum seolah menemukan cara yang jitu untuk menjebak Abu Nawas. Sang raja menyetujui usulan tersebut lalu menyuruh punggawa istana untuk dicarikan ulama ilmuwan yang berilmu tinggi.

Setelah ulama yang berilmu tinggi berhasil ditemukan, Baginda Raja menanyakan cara terbaik untuk menjerat Abu Nawas ulama itu, memberitahu cara-cara yang paling jitu kepada Baginda Raja.

Baginda Raja manggut-manggut setuju apalagi ulama itu menegaskan bahwa ramalan Abu Nawas tentang takdir kematian Baginda Raja sama sekali tidak mempunyai dasar yang kuat.

Tiada seorangpun manusia yang tahu kapan dan di mana ia akan mati, apalagi tentang ajal orang lain. Ulama andalan Baginda Raja itu mulai mengadakan persiapan seperlunya untuk memberikan pukulan fatal kepada Abu Nawas.

Siasat pun dijalankan sesuai rencana, Abu Nawas terjerembab ke pangkuan siasat sang ulama. Abu Nawas melakukan kesalahan yang bisa membawanya ke tiang gantungan atau hukuman pancung.

Peribahasa mengatakan, sepandai-pandainya tupai melompat pasti suatu saat akan terpeleset. Kini Abu Nawas benar-benar mati kutu, sebentar lagi ia akan dihukum mati karena jebakan sang ilmuwan ulama.

Banyak orang rasa simpati atas nasib Abu Nawas, terutama orang-orang miskin dan tertindas yang pernah ditolongnya. Namun derai air mata para pecinta dan pengagum Abu Nawas tak mampu menghentikan hukuman gantung yang akan dijatuhkan. 

Baca Juga: Cerita Abu Nawas Pergi ke Bulan Sampai Membuat Raja Harun Al Rasyid Heran

Sementara Baginda Raja Harun Al Rasyid benar-benar menikmati kemenangannya. Belum pernah Baginda terlihat seriang sekarang ini. Orang banyak menganggap bahwa Abu Nawas akan berakhir di tiang gantungan.

Namun hanya satu orang yang tetap tidak yakin. Ia adalah istri Abu Nawas. Istri Abu Nawas yakin kalau suaminya pasti akan bisa lolos dari hukuman mati.

Ketika Abu Nawas dibawa ke lapangan untuk menghadapi hukuman mati, ia malah terlihat tenang. Baginda Raja tahu bahwa ketenangan yang ditampilkan Abu Nawas hanyalah merupakan bagian dari tipu dayanya. Tetapi Baginda Raja telah bersumpah pada diri sendiri bahwa beliau tidak akan terkecoh untuk kedua kalinya.

Suasana mendadak hening saat dibacakan hukuman mati yang akan dihadapi Abu Nawas. Sebagai sambutan terakhir, sang raja pun ikut berpidato. “Hai Abu Nawas, adakah permintaan terakhir yang ingin kau sampaikan?” tanya Sang Raja.

Pertanyaan inilah yang paling dinanti-nantikan oleh Abu Nawas. “Ada, Paduka yang mulia,” jawab Abu Nawas singkat. “Sebutkan,” ucap Baginda.

Abu Nawas berkata “Sudilah kiranya hamba diperkenankan untuk memilih hukuman mati yang hamba anggap cocok, wahai Baginda yang mulia,” pinta Abu Nawas. “Baiklah,” jawab Baginda menyetujui permintaan Abu Nawas.

“Paduka yang mulia, yang hamba minta adalah bila pilihan hamba benar maka hamba bersedia dihukum gantung tetapi jika pilihan hamba dianggap salah maka hamba dihukum pancung saja,” kata Abu Nawas memohon.

Baca Juga: Cerita Abu Nawas Diusir dari Kampungnya oleh Raja Harun Al Rasyid, Begini Syarat Saat Ia Ingin Kembali

“Engkau memang orang yang aneh, Abu Nawas. Dalam saat-saat yang amat genting pun engkau masih sempat bersenda gurau. Tetapi ketahuilah wahai Abu Nawas. Pagiku segala tipu muslihatmu hari ini tak akan bisa membawamu kemana-mana,” ujar Baginda sambil tertawa.

“Hamba tidak bersenda gurau, Paduka yang mulia.” kata Abu Nawas bersungguh-sungguh.

Baginda Raja ketawa terpingkal-pingkal, Abu Nawas berteriak dengan nyaring, “Hamba minta dihukum gantung, Baginda yang mulia,” Teriak Abu Nawas. Semua yang hadir kaget.

Orang-orang belum mengerti mengapa Abu Nawas membuat keputusan itu. Tetapi Baginda Raja menangkap sesuatu yang lain sehingga tawa Baginda yang semula terpingkal-pingkal mendadak berhenti.

Kening Baginda berdenyit mendengar ucapan Abu Nawas. Baginda Raja tidak berani menarik kata-katanya, karena disaksikan oleh ribuan rakyatnya. Beliau sudah terlanjur mengabulkan Abu Nawas untuk menentukan hukuman mati yang paling cocok untuk dirinya.

Ini kesempatan Abu Nawas membela diri. “Baginda yang mulia, hamba tadi mengatakan bahwa hamba akan dihukum gantung dan itu adalah permintaan hamba yang terakhir yang disetujui oleh Baginda Raja,”

“Kalau pilihan hamba benar, maka hamba dihukum gantung, tetapi di manakah letak kesalahan pilihan hamba, sehingga hamba harus dihukum pancung padahal hamba telah memilih hukuman gantung?” kata Abu Nawas.

Perkataan Abu Nawas memaksa Baginda Raja dan ulama itu tercengang. Mereka tak menyangka dengan jawaban seperti itu. Benar-benar luar biasa otak Abu Nawas ini, rasanya tidak ada lagi manusia pintar selain Abu Nawas di negeri Baghdad.

Mau tidak mau, Abu Nawas pun lolos dari hukuman mati. Namun untuk menutupi malu atas kekalahannya, sang raja berkata, “Abu Nawas, aku mengampunimu. Tapi sekarang jawablah pertanyaanku ini, berapa banyakkah bintang di langit?”

“Oh itu gampang sekali tuanku,” kata Abu Nawas. “Iya, tapi berapa?” tanya Baginda. “Bukan, tuanku. Cuma sebanyak pasir di pantai,” jawab Abu Nawas.

“Kau ini bagaimana, mana ada orang bisa menghitung pasir di pantai,” ujar Baginda Raja heran.

Abu Nawas kembali berkata, Kalau begitu, bagaimana pula orang bisa menghitung bintang di langit?”

“Kau memang cerdik, Abu Nawas. Kau adalah pelipur laraku, Abu Nawas. Mulai sekarang. jangan segan-segan sering-seringlah datang ke istanaku. Aku ingin selalu mendengar lelucon yang baru,” perintah Baginda Raja.

“Siap, Baginda,” kata Abu Nawas. Lalu Baginda Raja memerintahkan bendahara kerajaan untuk memberikan sekantong uang kepada manusia terlucu di negerinya itu.

Demikian informasi mengenai cerita kecerdikan Abu Nawas saat berhasil lepas dari hukuman gantung.***

 

Editor: Abdul Hamid

Sumber: Humor Sufi Official

Tags

Terkini

Terpopuler