Di Hari Buku Nasional, Fiersa Besari Ceritakan Kekagumannya Terhadap Karya Pramoedya Ananta Toer

- 17 Mei 2021, 21:49 WIB
Fiersa Besari ungkap kekagumannya terhadap karya Pramoedya Ananta Toer
Fiersa Besari ungkap kekagumannya terhadap karya Pramoedya Ananta Toer /Instagram.com/@fiersabesari

UTARA TIMES - Pendaki gunung sekaligus penulis, Fiersa Besari ceritakan pengalaman uniknya di Hari Buku Nasional yang diperingati setiap tanggal 17 Mei.

Fiersa Besari pun membahas mengenai sepuluh buku karya penulis Indonesia favoritnya di Instagram pribadi miliknya.

Dari sekian buku, Fiersa Besari pun menceritakan mengenai buku karya Pramoedya Ananta Toer berjudul Anak Semua Bangsa yang merupakan sekuel Bumi Manusia.

Baca Juga: Terkait Peraturan Larangan Mudik Lebaran 2021, dr. Tirta Anggap Perkembangan Aturan yang Diterapkan Labil

Fiersa Besari mengaku dengan membaca buku Anak Semua Bangsa menjadi gerbang pembukanya terhadap semua karya Pramoedya Ananta Toer.

Fiersa Besari pun merasa terinspirasi atas buku karya Pramoedya Ananta Toer tersebut, dengan menceritakannya dalam buku karyanya yang berjudul Tapak Jejak.

Baca Juga: Terhitung Sejak Bulan April 2021, Israel Telah Menangkap 1.500 Warga Palestina

Dalam buku Tapak Jejak, Fiersa Besari merasa terkesan karena membaca buku yang Pramoedya Ananta Toer tulis di Pulau Buru, dimana saat itu Fiersa Besari juga berada di pulau yang sama saat dalam perjalanan menyusuri Indonesia pada tahun 2013.

Saking istimewanya buku Anak Semua Bangsa milik Pramoedya Ananta Toer tersebut, Fiersa Besari sampai menulis lagu dengan judul yang sama.

Baca Juga: Palestina Beri Peringatan Terkait Rencana Israel Atas 'Pembantaian Mengerikan' Terhadap Jurnalis

Perlu diketahui, buku Anak Semua Bangsa karya Pramoedya Ananta Toer tersebut mengisahkan tentang kelanjutan hidup Minke setelah Annelies meninggal.

Berbeda dengan buku Bumi Manusia yang didominasi dengan kisah cinta Minke dan Annelies, dalam buku Anak Semua Bangsa, Minke benar-benar mencari jati diri.

Baca Juga: Para Dokter Mesir Secara Sukarela Merawat Warga Palestina yang Terluka Akibat Agresi Israel di Gaza

Minke yang awalnya hanya mau menulis berita memakai Bahasa Belanda beralih ke Bahasa Melayu sebelum resmi menjadi Bahasa Indonesia, karena menurut Minke orang pribumi lebih butuh dicerdaskan daripada penjajah.

Baca Juga: Israel Sebarkan Propaganda, Tuduh Bella Hadid Anjurkan Membuang Orang Yahudi ke Lautan

Dalam buku Anak Semua Bangsa juga, isu pabrik vs petani mulai disinggung.***

Editor: Rosma Nur Riana

Sumber: Instagram


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah