Keramat Malam 1 Suro, Upacara Ruwat Agar Tak Dimangsa Batara Kala

- 8 Agustus 2021, 23:21 WIB
Keramat Malam 1 Suro, Upacara Ruwat Agar Tak Dimangsa Batara Kala
Keramat Malam 1 Suro, Upacara Ruwat Agar Tak Dimangsa Batara Kala /pexels/skitterphoto/

UTARA TIMES -- Ada dua pemaknaan atas malam 1 Suro, atau, secara umum bulan Suro.

Golongan pertama memaknai bulan Suro sebagai bulan syukur karena bani Israil selamat dari musuh.

Golongan kedua memaknai bulan Suro sebagai bulan sial dan mencekam. Hal ini berkait dengan terbunuhnya cucu Nabi Husein bin Ali.

Dalam kepercayaan orang Jawa, malam 1 Suro sebagai malam yang dikeramatkan. Pergantian tahun dalam kalender Jawa itu bernilai mistis.

Baca Juga: Filosofi Malam 1 Suro, dari Ritual Jawa Mubeng Benteng hingga Wilujengan Nagari

Menurut kepercayaan orang Jawa, bulan Suro sendiri adalah bulannya 'Bongso Alus'. Yakni makhluk yang berasal dari alam kelanggengan.

Agar selamat, selain melakukan ritual penyambutan 1 Suro, orang Jawa melakukan upacara ruwat.

Ruwat sendiri berarti 'membuang nahas/apes' pada diri seseorang melalui pagelaran wayang kulit dengan lakon tertentu.

Beberapa lakon ruwat dalam bulan Suro itu di antaranya Dumadi Kala, Wisanggeni Ruwat, Semar Kuning, Semar Gugat, dan Murwakala.

Halaman:

Editor: Mutohirin


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah