Network
UTARA TIMES - Terdapat doa harian yang merupakan laku adat jawa pada masa lalu seperti yang terdapat dalam Serat Centhini pada jilid awal demi meraih kesuksesan dengan melakukan puji dina
Mengerjakan doa harian yang dilakukan sebagai laku adat jawa saat hendak menggapai sesuatu disebut dengan puji dina seperti tertulis pada jilid awal Serat Centhini untuk menggapai kesuksesan dunia dan akhirat
Tirakat puji dina atau doa harian yang terdapat pada Serat Centhini tepatnya di jilid awal merupakan usaha seseorang dalam mencapai kesuksesan dengan cara laku adat jawa orang zaman dulu
Baca Juga: Kalender dan Shio Setiap Hari Dalam Sastra Serat Centhini, Yuk Cek Peruntungan Pada Weton Adat Jawa
adapun doa harian dan puji dina pada Serat Centhini tersebut dilakukan sebanyak tujuh kali, namun dengan berbeda cara sebagai berikut;.
Pertama, puasa hari Jumat seperti yang dilakukan Nabi Muhammad SAW. Beliau tidak makan nasi. Siang dan malam mengucapkan ya qowiyyu 103 kali. Orang yang melakukan kebiasaan ini maka ia akan mendapat anugerah Hyang Agung.
Baca Juga: Sifat dan Makna Hari Dalam Satu Bulan Pada Catatan Sastra Serat Centhini
Kedua, puasa hari Sabtu seperti yang dilakukan oleh Sahabat Ustman. Beliau tidak tidur sehari semalam sambil mengu capkan doa ya fattaahu ya razzaq sebanyak 103 kali pada malam hari. Melakukan amalan ini menyebabkan seseorang akan dita kuti oleh semua makhluk.
Ketiga, puasa hari Ahad seperti yang dilakukan oleh Sahabat Umar. Sehari semalam beliau tidak makan sirih. Doa yang diucapkan adalah ya hayyu ya qayyuum, diucapkan pada malam hari sebanyak 103 kali. Barang siapa melakukan amalan ini maka ia akan selamat seumur hidup.
Keempat, puasa hari Senin seperti yang dilakukan oleh Nabi Isa. Sehari semalam beliau tidak makan daging. Pada malam harinya mengucapkan doa ya rahmaanu ya rahiim sebanyak 103 kali. Barang siapa melakukan amalan ini maka segala keinginannya akan dikabulkan oleh Hyang Widhi.
