UTARA TIMES – Ruwah atau sasi Ruwah adalah salah satu nama bulan yang dikenal dalam masyarakat Indonesia, khususnya Jawa.
Sasi Ruwah dalam masyarakat Jawa sama dengan bulan Syaban dalam kalender Hijriyah.
Penyebutan Ruwah untuk bulan Syaban dalam masyarakat Jawa tidak terlepas dari waktu pelaksanaan tradisi ruwahan yang selalu dilakukan secara rutin setiap tahun pada bulan Syaban.
Terlepas dari penyebutan bulan Syaban dengan sasi Ruwah, Kata ‘Ruwah’ sendiri sebenarnya berasal dari Bahasa Arab ‘arwah’ yang memiliki makna roh, nyawa, atau jiwa.
Secara bebas, ruwah dapat diartikan sebagai arwah atau roh-roh orang yang sudah meninggal dunia, sedangkan ruwahan adalah kegiatan mengenang roh-roh tersebut.
Baca Juga: Kalender Ruwah 2022 Lengkap dengan Hari, Pasaran dan Wuku
Sehingga tidak mengherankan jika tradisi ruwahan selalu identik dengan kegiatan-kegiatan yang berhubungan dengan orang yang sudah meninggal, karena pada dasarnya salah satu tujuan ruwahan adalah untuk mengenang arwah.
Meskipun memiliki tujuan yang sama, akan tetapi beberapa daerah di Jawa mempunyai cara tersendiri dalam menyelenggarakan ruwahan.
Seperti apa tradisi ruwahan di berbagai daerah di Jawa? Berikut informasi yang dikutip Utara Times dari rangkum dari skripsi Mahasiswa UIN Raden Fatah Palembang.
Editor: Anas Bukhori