Apa Itu Malam Satu Suro? Begini Pengertian, Sejarah, hingga Mitos dan Tradisi yang Dipercaya Masyarakat

- 19 Juli 2022, 08:00 WIB
Apa Itu Malam Satu Suro? Begini Pengertian, Sejarah, hingga Mitos dan Tradisi yang Dipercaya Masyarakat
Apa Itu Malam Satu Suro? Begini Pengertian, Sejarah, hingga Mitos dan Tradisi yang Dipercaya Masyarakat /Pixabay/Pexels

Baca Juga: Video Korban Kecelakaan Maut di Cibubur Beredar di Medsos, Ini Hukum Pidana Bagi yang Ikut Membagikan

Dalam buku Babad Solo karya Raden Mas (RM) Said, leluhur kebo bule adalah hewan klangenan atau kesayangan Paku Buwono II, sejak istananya masih di Kartasura, sekitar 10 kilometer arah barat keraton yang sekarang. 

Menurut seorang pujangga kenamaan Keraton Kasunanan Surakarta, Yosodipuro, leluhur kerbau dengan warna kulit yang khas, yaitu bule (putih agak kemerah-merahan) itu, merupakan hadiah dari Kyai Hasan Beshari Tegalsari Ponorogo kepada Paku Buwono II.

Hadiah tersebut diperuntukkan sebagai cucuk lampah (pengawal) dari sebuah pusaka keraton yang bernama Kyai Slamet saat beliau pulang dari mengungsi di Pondok Tegalsari ketika terjadi pemberontakan pecinan yang membakar Istana Kartasura.

Baca Juga: Teka Teki MPLS: Arti Susu Kebangsaan, Puding Goreng dan Minuman Ratu Mesir dan Istilah Lainnya

Berbeda dengan perayaan di Solo, di Yogyakarta perayaan malam satu Suro biasanya selalu identik dengan membawa keris dan benda pusaka sebagai bagian dari iring-iringan kirab. 

Para abdi dalem keraton, beberapa hasil kekayaan alam berupa gunungan tumpeng serta benda pusaka menjadi sajian khas dalam iring-iringan kirab yang biasa dilakukan dalam tradisi Malam Satu Suro. 

Perayaan tradisi peringatan malam satu Suro menitikberatkan pada ketentraman batin dan keselamatan. Karenanya, pada malam satu Suro biasanya selalu diselingi dengan ritual pembacaan doa dari semua umat yang hadir merayakannya. 

Baca Juga: Link Download dan Nonton Dilema The Series Episode 7 Lengkap Sinopsis: Bima Ingin Ceraikan Lena

Hal ini bertujuan untuk mendapatkan berkah dan menangkal datangnya marabahaya.

Halaman:

Editor: Nur Umar

Sumber: Kemendikbud


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x