Abu Nawas Bersama Kawannya Kebingungan di Hutan, Begini Cerita Saat Ia Menemukan Jalan Keluarnya

UTARA TIMES – Berikut ini adalah cerita Abu Nawas ketika kebingungan di hutan bersama teman-temannya saat ingin jalan-jalan.

Dalam perjalanan itu Abu Nawas dan kawannya berusaha untuk mencari jalan yang benar agar tidak tersesat.

Ia kemudian bertemu dengan saudara kembar yang wajahnya sangat mirip satu sama lain. Namun keduanya memiliki sifat yang berlawanan.

Berikut uraian lengkapnya mengenai cerita Abu Nawas kebingungan saat sedang di dalam hutan sebagaimana yang dikutip Utara Times dari Humor Sufi Official.

Baca Juga: Apakah Abu Nawas Gila Setelah Ditinggal Ayahnya Wafat? Ternyata Begini Cerita Lengkapnya

Dikisahkan kawan-kawan Abu Nawas berencana liburan ke tempat hutan wisata. Tetapi kalau tanpa keikutsertaan Abu Nawas, perjalanan akan terasa membosankan.

Lalu mereka pun pergi ke rumah Abu Nawas untuk mengajaknya ikut serta dan ia bersedia untuk ikut.

Maka berangkatlah mereka menuju hutan wisata. Tak terasa mereka telah menempuh hampir separuh perjalanan.

Kini mereka tiba di pertigaan jalan yang jauh dari perumahan penduduk. Mereka pun bingung jalan mana yang harus diambil.

Kedua jalan itu memang sama-sama menuju ke hutan sedangkan yang mereka tuju adalah hutan wisata.

Kalau sampai salah memilih jalan, maka mereka akan memasuki hutan rimba yang berisi binatang buas.

Tentu saja itu bisa membahayakan nyawa mereka. Melihat keadaan yang seperti itu Abu Nawas menyarankan untuk membatalkan niat mereka sebab kalau sampai salah pilih jalan semuanya bisa mati diterkam oleh binatang buas.

“Bukankah lebih bijaksana, bila meninggalkan sesuatu yang meragukan?” ucap Abu Nawas.

Baca Juga: Cerita Abu Nawas Pergi ke Bulan Sampai Membuat Raja Harun Al Rasyid Heran

Terjadilah diskusi di antara mereka, ada yang setuju dengan perkataan Abu Nawas namun ada pula yang tidak setuju.

Saat terjadi diskusi yang alot, tiba-tiba salah satu dari mereka berkata bahwa ia punya kenalan dua saudara kembar di dekat sana.

Mereka berdua disebutnya mengetahui jalan mana yang harus ditempuh untuk menuju hutan wisata.

Kedua saudara kembar ini sangat mirip, hampir tidak ada yang bisa membedakannya. Tapi mereka berdua punya sifat yang berlawanan, yang satu selalu berkata jujur yang satunya lagi suka berbohong.

Mereka berdua adalah orang yang aneh, orang-orang hanya diperbolehkan bertanya satu pertanyaan. Kalau lebih dari satu pertanyaan, mereka akan mengusir orang yang bertanya itu dan menutup pintu rumahnya.

“Apakah kamu mengenali salah satu dari mereka yang selalu berkata jujur?’’ tanya Abu Nawas.

“Aku tidak bisa mengenalinya,” jawabnya singkat.

“Baiklah kita istirahat dulu di sini,” usul Abu Nawas.

Mereka lalu istirahat dan makan bersama di tempat itu. Setelah selesai makan Abu Nawas bertanya kepada kawannya apakah dia tahu di mana rumah dua saudara kembar itu.

Dia mengetahuinya. “Baiklah kita kesana sekarang,” kata Abu Nawas.

Mereka pun pergi menuju rumah dua saudara kembar tersebut. Saat di sana terlihat dua orang membuka pintu rumahnya. Mereka berdua bertanya kepada Abu Nawas dan kawan-kawannya.

“Ada perlu apa kalian kemari, maaf kami sangat sibuk hari ini kalian boleh bertanya hanya satu pertanyaan, tidak boleh lebih,”

Lalu Abu Nawas mendekati salah satu dari mereka dan membisikkan sesuatu ke telinganya.

Orang itu pun membalasnya dengan membisikkan ke telinga Abu Nawas, kemudian Abu Nawas mengucapkan terima kasih dan segera pamit.

Kepada kawan-kawannya Abu Nawas berkata, “Ayo kawan-kawan kita lanjutkan perjalanan kita. Hutan wisata yang kita tuju, melewati jalan sebelah kanan,” katanya.

Baca Juga: Cerita Abu Nawas Diusir dari Kampungnya oleh Raja Harun Al Rasyid, Begini Syarat Saat Ia Ingin Kembali

Mereka pun bingung dengan perkataan Abu Nawas. “Bagaimana kamu bisa yakin jalan yang kita pilih sebelah kanan sedangkan kamu tidak tahu orang yang kamu tanya adalah orang yang jujur atau yang suka berbohong?” ucap salah seorang kawannya.

Abu Nawas menjawab, “Karena orang yang kutanya menunjukkan jalan ke sebelah kiri,”

“Bagaimana bila ternyata yang kamu tanya adalah orang yang jujur?” sanggah yang lainnya .

Karena masih belum mengerti juga, maka Abu Nawas menjelaskan. “Tadi aku bertanya apa yang akan dijawab saudaramu bila aku bertanya jalan mana yang menuju hutan wisata. Ia menjawabnya sebelah kiri. Bila yang aku tanya adalah orang yang jujur, maka dia akan menjawabnya sebelah kiri karena dia tahu saudaranya sudah berbohong. Sedangkan bila yang aku tanya ternyata yang suka bohong tentu dia akan tetap menjawab sebelah kiri. Karena dia suka berbohong, oleh sebab itulah aku yakin jalan yang menuju hutan wisata berada di sebelah kanan,”

Begitulah kecerdikan Abu Nawas ketika menghadap dua saudara kembar yang jujur dan suka berbohong.

Berkat akal cerdiknya, Abu Nawas berhasil membawa teman-temannya menuju hutan wisata. Mereka pun bersenang-senang di dalam hutan wisata tersebut.

Demikian uraian cerita mengenai Abu Nawas saat kebingungan di dalam hutan hingga menemukan jalan keluar.***