UTARA TIMES - Tradisi atau kegiatan yang kerap dilakukan pada Rabu wekasan, akan diulas dalam artikel berikut.
Selain itu, akan dipaparkan bagaimana sejarah dari Rabu Wekasan menurut pandangan Islam.
Rebo Wekasan merupakan istilah dari bahasa Jawa sebagai sebutan untuk Rabu yang terakhir di bulan Safar.
Artinya, Rebo Wekasan adalah hari Rabu yang terdapat pada minggu ke-empat di dalam bulan Safar.
Baca Juga: Kalender Hijriyah Hari Ini Minggu, 18 September 2022, Simak Selengkapnya Disini
Menurut kalender Masehi, Rabu wekasan 2022 jatuh pada tanggal berapa?
Sebagian masyarakat meyakini bahwa hari Rabu terakhir bulan Safar Allah menurunkan bermacam bala'.
Sebagaimana keterangan di dalam kitab “Fathul Malik Al-Majid" karya Syeikh Ahmad bin Umar Ad-Dairobi.
Dalam kitab itu disebutkan, salah seorang ahli kasyaf mengatakan bahwa pada Rabu terakhir bulan Safar Allah menurunkan 320 ribu macam bala’ dalam satu malam.
Baca Juga: Link Nonton Big Mouth Episode 16 Full HD Sub Indo, Sinopsis : Akhir Kisah Lee JongSuk dan Im YoonA
Beberapa aktivitas kemudian dilakukan selama hari Rabu Wekasan antara lain tahlilan (zikir bersama), berbagi makanan baik dalam bentuk gunungan maupun selamatan, sampai shalat sunnah lidaf’il bala (tolak bala) bersama.
Namun, di beberapa kalangan NU, shalat sunnah lidaf’il bala ini mulai mengalami perubahan dengan disarankan tidak lagi diniatkan untuk memperingati Rebo wekasan, tetapi sebagai shalat sunnah sebagaimana shalat lainnya saja.
Sejarah hari Rabu wekasan menurut Islam sendiri pertama kali diadakan pada masa Wali Songo dan dijadikan sebagai sebuah tradisi.
Saat itu, banyak ulama yang mengatakan bahwa pada bulan Safar, Allah menurunkan lebih dari 500 jenis penyakit.
Untuk mengantisipasi bala' berupa penyakit itu dan agar masyarakat terhindar dari musibah, nama ulama melakukan tradisi berupa tirakatan dengan memperbanyak zikir, shalat dan berdoa.
Demikianlah informasi mengenai apa yang dilakukan pada Rabu wekasan 2022 lengkap dengan asal-usul Rabu Wekasan. ***