Hitung Mundur Puasa tahun 2023 Berapa Hari Lagi? Simak Tanda Datangnya Ramadhan di Indonesia Berikut Ini

- 26 Januari 2023, 20:59 WIB
Hitung Mundur Puasa tahun 2023 Berapa Hari Lagi? Simak Tanda Datangnya Ramadhan di Indonesia Berikut Ini
Hitung Mundur Puasa tahun 2023 Berapa Hari Lagi? Simak Tanda Datangnya Ramadhan di Indonesia Berikut Ini /Pixabay/mohamed_hassan/

UTARA TIMES - Berikut ini terdapat tanda Ramadhan 2023 di Indonesia atau bulan suci telah dekat dengan menghitung mundur atau puasa berapa hari dari saat ini

Indonesia yang kaya akan tradisinya punya cara sendiri untuk mengetahui tanda datangnya Ramadhan 2023 ini baik dengan cara hitung mundur atau juga dengan bertanya tentang puasa berapa hari lagi kepada orang lain

Namun demikian tanda datangnya bulan Ramadhan tahun 2023 yang ada di Indonesia ini merupakan sebuah tradisi yang melekat di tengah masyarakat baik sebagai cara untuk menghitung mundur atau dalam menjawab pertanyaan puasa berapa hari lagi yang bermunculan di media sosial

Inilah tanda dari datangnya Ramadhan 2023 yang ada di Indonesia sebagaimana yang dikutip dari berbagai sumber selain dengan cara hitung mundur ataupun menjawab pertanyaan puasa berapa hari lagi:

Baca Juga: Kaya Berlimpah! Intip Keutamaan Membaca Surat Al Waqiah Secara Rutin

1. Nyorog

Di Betawi, tradisi 'Nyorog' atau membagi-bagikan bingkisan makanan kepada anggota keluarga yang lebih tua, seperti Bapak/Ibu, Mertua, Paman, Kakek/Nenek, menjadi sebuah kebiasan yang sejak lama dilakukan sebelum datangnya bulan Ramadhan. Meski istilah “Nyorog”nya sudah mulai menghilang, namun kebiasan mengirim bingkisan sampai sekarang masih ada di dalam masyarakat Betawi.

2. Mungguhan

Mungguhan adalah satu kegiatan berkumpul bagi anggota keluarga, sahabat dan bahkan juga teman-teman kita saling bermaaf-maafan sambil menikmati sajian makanan khas untuk kemudian mempersiapkan diri masing-masing dalam menghadapi bulan Ramadhan yang akan datang. Tradisi ini adalah kebiasaan yang dilakukan oleh orang sunda dalam menyambut datangnya bulan Ramadhan.

Baca Juga: Beasiswa JFLS akan Segera Dibuka, Berikut Informasi Beasiswa S1 Tahun 2023 Khusus Warga Jawa Barat

3.Balimau

Tradisi Balimau hampir sama dengan tradisi padusa, yakni membersihkan diri dengan cara berendam atau mandi bersama-sama di sungai atau tempat pemandian. Tradisi Balimau dilakukan oleh masyarakat Padang, Sumatera Barat. Biasanya tradisi ini dilakukan dari mulai matahari terbit hingga terbenam beberapa hari sebelum bulan Ramadhan.

4. Jalur pacu
 
Di Kabupaten Kuantan Singingi, Riau, masyarakatnya memiliki tradisi yang mirip dengan lomba dayung. Tradisi “Jalur Pacu” ini digelar di sungai-sungai di Riau dengan menggunakan perahu tradisional, seluruh masyarakat akan tumpah ruah jadi satu menyambut acara tersebut.

5. Meugang

Baca Juga: Pantas Kaya! 10 Tanggal Lahir Ini Dikenal Santai Ternyata Ulet dalam Bekerja di Tahun 2023

Berbeda dengan lainnya, di Nangroe Aceh Darussalam (NAD) atau yang akrab disebut dengan kota 'Serambi Mekah', warganya menyambut datangnya bulan suci Ramadhan dengan menyembelih kambing atau kerbau. Tradisi ini disebut 'Meugang', konon kabarnya tradisi “Meugang” sudah ada sejak tahun 1400 Masehi, atau sejak jaman raja-raja Aceh.

6. Padusan
 
Lain daerah pasti lain pula tradisinya, masyarakat di Klaten, Boyolali, Salatiga dan Yogyakarta biasa melakukan upacara berendam atau mandi di sumur-sumur atau sumber mata air ditempat-tempat kramat. Tradisi ini disebut “Padusa” yang bermakna agar jiwa dan raga seseorang yang akan melakukan ibadah puasa bersih secara lahir dan batin.

7. Dugderan

Baca Juga: Link dan Sinopsis Anime Detective Conan: The Culprit Hanzawa, Netflix Hadirkan Sudut Pandang Sang Pelaku

Tradisi 'Dugderan' ini berasal dari kota Semarang, Jawa Tengah. Nama 'Dugderan' sendiri berasal dari kata 'Dug' dan 'Der'. Kata Dug diambil dari suara dari bedug masjid yang ditabuh berkali-kali sebagai tanda datangnya awal bulan Ramadhan. Sedangkan kata 'Der' sendiri berasal dari suara dentuman meriam yang disulutkan bersamaan dengan tabuhan bedug.

8. Dandangan

Tradisi ‘Dandangan’ merupakan sebuah tradisi di kota Kudus yang diadakan menjelang kedatangan bulan suci Ramadhan. Dandangan merupakan pasar malam yang diadakan di sekitar Menara Kudus, sepanjang jalan Sunan Kudus, dan meluas ke lokasi-lokasi di sekitarnya.

Baca Juga: Tidak Suka Berharap! 3 Shio Bakal Sukses di Tahun 2023 Berkat Kerja Keras

9. Malamang 

Di Sumatra Barat, ada sebuah tradisi lain yang dilakukan untuk menyambut bulan Ramadhan. Di sini, masyarakat berkumpul dan bergotong royong membuat nasi lemang pada ruas-ruas bambu yang telah dipotong-potong.

11. Perlon Unggahan 
 
Menjelang bulan Ramadhan, masyarakat di Banyumas akan mengadakan syukuran besar-besaran yang disebut ‘Perlon Unggahan’. Aneka macam masakan tradisional disajikan, di antaranya daging serundeng sapi dan sayuran berkuah yang wajib dihidangkan. Kedua menu tersebut uniknya harus disajikan oleh para pria dewasa, dan jumlahnya harus 12 orang. Atau jumlah orang bisa disesuaikan dengan kambing atau sapi yang dikorbankan.

Baca Juga: Sifat Jumat Pon Menurut Primbon Jawa: Ada Pengaruh dari Weton, Mongso, dan Wuku

12. Nyadran

Masyarakat Jawa biasanya dilakukan setiap hari ke-10 pada bulan Rajab. Acara diawali dengan doa bersama (tahlil) yang dipimpin sesepuh dusun setempat. Dalam doa itu mereka bersama-sama memanjatkan doa untuk kakek, nenek, bapak, ibu, serta saudara-saudara mereka yang sudah meninggal.
Seusai berdoa, semua warga lantas menggelar genduren (kenduri) atau makan bersama di sepanjang jalan yang telah digelari tikar dan daun pisang.

Dan jika melihat pada kalender yang ada maka puasa 2023 ini jatuh pada tanggal 22 Maret 2023 dan dari hari ini adalah 55 hari lagi

Demikian mengenai informasi dan jawaban dari puasa berapa hari lagi serta hitung mundur Ramadhan 2023 dengan melihat tradisi yang ada di Indonesia tersebut.****

Editor: Nur Umar


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x