UTARA TIMES – Hari Raya Galungan dan Kuningan menjadi momen sakral bagi umat Hindu di Indonesia.
Galungan menandai kemenangan Dharma (kebenaran) atas Adharma (kejahatan) dalam kehidupan, sementara Kuningan menandai akhir dari periode kemenangan tersebut.
Dihimpun dari berbagai sumber, tersimpan makna mendalam di balik perayaan hari raya Galungan dan Kuningan yang akan dibahas dalam ulasan ini.
Hari Raya Galungan diperingati untuk menghormati Dewa Hyang Widhi (Tuhan Yang Maha Esa) serta para leluhur yang telah meninggal.
Tradisi ini melibatkan pemujaan di pura (tempat ibadah Hindu) dan penghormatan kepada leluhur.
Ada beberapa tradisi yang biasa dilakukan saat perayaan hari raya Galungan dan Kuningan, yaitu:
- Tarian Barong dan Rangda
Tarian Barong, yang sering dimainkan selama perayaan, mewakili kebaikan dan kekuatan. Sementara Rangda, melambangkan kejahatan.
Pertunjukan ini merefleksikan dualitas dalam hidup dan pentingnya menjaga keseimbangan.
Baca Juga: Update Formasi Rekrutmen CPNS dan PPPK 2024 yang Dibuka Bulan Maret