Network
UTARA TIMES – Simak berikut ini makna Hari Raya Kuningan bagi umat Hindu, diperingati tanggal berapa?
Diketahui, umat Hindu di Bali tak hanya merayakan Nyepi saja. Namu ada juga Hari Raya Kuningan, apa makananya bagi umat Hindu?
Perayaan Keagamaan Hindu seperti Kuningan, Galungan, dan Saraswati menjadi penanda kebijaksanaan lokal atau peristiwa sejarah.
Hari Raya Kuningan, diadakan untuk menandai hari ke-12 dalam kalender Bali, disebut Wuku. Kuningan sendiri jatuh setiap 210 hari atau 10 hari setelah Galungan.
Baca Juga: Pinjol yang Aman dan Legal: 5 Pinjol Ini Belum Ada DC Lapangan Jika Galbay
Dengan demikian maka perayaan Hari Raya Suci Kuningan tahun ini jatuh pada Sabtu, 9 Maret 2024.
Hari Raya Kuningan ini juga untuk merayakan Sang Hyang Widhi dalam wujud Sang Hyang Parama Wisesa.
Umat Hindu akan berdoa dan memberi persembahan kepada dewa dan juga leluhur. Dengan menyiapkan sesajen berwarna kuning yang melambangkan kemakmurandari Sang Hyang Widhi.
Sebelum Hari Raya Kuningan, ada juga Hari Penampahan Kuningan untuk melakukan persiapan, Umat Hindu akan menyembelih hewan ternak dan membuat sesajen.
Baca Juga: Tata Cara Ziarah Kubur sebelum Puasa Ramadhan 1445 H, Apa Saja Doa yang Dibacakan?
Tak hanya memberi persembahan dan memohon kemakmuran saja, pada Hari Raya Kuningan umat Hindu juga akan meminta perlindungan dan petunjuk.
Pada Hari Raya Kuningan, umat Hindu meyakini bahwa para Dewa dan Bhatara yang diiringi oleh para Pitara turun ke bumi.
Upacara dan ibadah Hari Raya Kuningan biasanya dilakukan sampai tengah hari saja, atau saat waktu menunjukkan pulu 12.00 WITA.
Hal ini karena umat Hindu percaya Dewa, Bhatara, dan Pitara turun ke bumi hanya setengah hari saja.
Itulah informasi yang dapat dibagikan terkait makna Hari Raya Kuningan bagi umat Hindu, serta dirayakan tanggal berapa.***
