Oleh sebab itu, hubungan mereka sebetulnya tidak mendapatkan simpati dari teman-teman Manen. Hal inilah yang kemudian membuat Manen cemas dan tidak tenang.
Baca Juga: Upah Panwascam Tidak Sepadan Dengan Resiko
Kedua, gelisah menghadapi akibat perbuatannya sendiri, yakni id baru yang seharusnya dipenuhi karena kali ini tidak bertentang dengan superego, tidak terpenuhi.
Akibatnya, batin Manen selalu terusik. Hubungannya dengan Monang tidak menghadirkan kebahagiaan.
Meskipun Manen menuruti dorongan id yang semula bergejolak dalam dirinya, namun tidak serta-merta jiwanya merasa tentram.
Setelah menjalin kasih dengan Monang, Manen lebih sering merasa gelisah. Ia merasa Monang tidak cinta kepadanya.
Baca Juga: Presiden Jokowi Minta Roadmap Untuk Olimpiade 2032
Berkali-kali ia coba memastikan itu pada Monang, tapi Monang tidak pernah menjawabnya dengan tegas seperti yang Manen inginkan.
Ketiga, pertentangan antara keinginan dengan kenyataan, yakni id Manen tak bisa dipenuhi karena superego tidak menghendaki itu.
Manen melakukan mekanisme pertahanan diri berupa agresi yang dialihkan. Ini adalah puncak dari konflik yang menempa batinnya selama berhubungan dengan Monang.