UTARA TIMES – Ferdinand Hutahean menanggapi beredarnya poster untuk ajakan aksi unjuk rasa di media sosial yang berjudul “Jokowi End Game”.
Menurut dugaan aktivis sosial politik itu, ini adalah seruan datang dari kelompok anti Pancasila yang berkolaborasi dengan politisi , akademisi dan koruptor busuk ucapnya.
Dalam akun twitternya, Ferdinand Hutahean mengatakan hal tersebut merupakan sebuah gerakan yang mengarah pada perusakan.
Baca Juga: Bantuan Kuota 75 GB dan Uang Rp250 Ribu dari Kemendikbud Beredar Luas
“Sebuah Gerakan dendam kpd Jokowi karena Jokowi membubarkan ormas radikal tempat mereka berkumpul merancang perusakan terhadap Pancasila, dan mereka kolaborasi dengan politisi busuk, akademisi busuk serta koruptor busuk,” ujar Ferdinand Hutahean pada akun twitternya pada 24 Juli 2021.
Ferdinand juga menilai dengan adanya seruan aksi unjuk rasa tersebut, bahwa mereka ingin menaikkan angka positif harian Covid-19 dengan tujuan menjustifikasi presiden.
Baca Juga: 9 Buah Iblis 'Devil Fruit' Logia Terkuat di Dunia One Piece, Masih Ingat God Enel?
“Mereka justru ingin positif harian covid naik terus agar pemerintah semakin kesulitan dan kemudian mereka punya alat justifikasi pemerintah gagal.”ujar Ferdinand Hutahean.
Pada sebelumnya, Menkopolhukam Mahfud MD menanggapi soal seruan aksi “Jokowi end game”.
Baca Juga: Cek Fakta: Beredar Warta Bantuan Kuota 75 GB dan Uang Rp250 Ribu dari Kemendikbud, Simak Faktanya
“Silahkan sampaikan aspirasi, yang penting semuanya punya tujuan yang sama yaitu menyelamatkan rakyat Indonesia,” ujar Mahfud dalam kanal YouTube kemenko polhukam, pada Jumat, 23 Juli 2021.
Mahfud meminta, aspirasi resmi dapat disalurkan secara tertulis melalui media dan melalui apapun yang penting semuanya ikut prosedur yang telah ditetapkan dalam rangka mencapai satu tujuan yaitu menangani Covid-19 itu tujuannya adalah menjaga keselamatan masyarakat.***