Kronologi Penghapusan Data COVID-19, Karena Temuan Masalah Input Data?

11 Agustus 2021, 16:10 WIB
Kronologi Penghapusan Data COVID-19, Karena Temuan Masalah Input Data? /instagram.com/luhut.pandjaitan/

UTARA TIMES – Kronologi penghapusan data COVID-19 diawali saat terjadi masalah pada proses input data.

Penyebab penghapusan data COVID-19 disampaikan secara langsung oleh Koordinator PPKM Jawa-Bali Luhut Binsar Pandjaitan. Luhut memaparkan hal ini pada konferensi pers virtual di kanal YouTube Sekretariat Kabinet RI pada Senin, 9 Agustus 2021.

Seperti paparan sebelumnya, penyebab penghapusan data COVID-19 memang disebabkan temuan masalah input data.

Baca Juga: Pemerintah Hapus Angka Kematian Covid-19, dr. Tirta: Bilang Aja Penanganan Pandemi Kurang Sukses!

Luhut Binsar Pandjaitan menjelaskan telah terjadi akumulasi angka kematian pada beberapa minggu sebelumnya sehingga menyebabkan distorsi.

Oleh karena itu, diputuskan untuk mengeluarkan angka kematian dari indikator penanganan COVID-19 di Indonesia.

Dilansir dari Pikiran Rakyat, adanya penghapusan angka kematian ini justru membuat penurunan level wilayah, yakni dari PPKM Level 4 menjadi PPKM Level 3 di 26 kabupaten dan Kota.

Selanjutnya keputusan Luhut Binsar Pandjaitan tersebut terus menuai kritik hingga saat ini.

Misalnya dari dari akun Twitter resmi Lapor COVID-19, Politisi Partai Demorat Syahrial Nasution, dan Ketua Badan Kerja Sama Antar Parlemen (BKSAP) DPR RI Fadli Zon.

Dalam cuitan di akun Twitter resmi @LaporCovid pada Rabu 10 Agustus 2021, terdapat kritik bahwa tindakan Luhut Binsar Pandjaitan adalah ngaco.

Sedangkan Politisi Partai Demorat Syahrial Nasution justru menganggap pemerintah tidak mampu jujur dan transparan karena tindakan tersebut.

Hal ini ditulis Syahrial Nasution di akun Twitter pribadinya, @syahrian_nst pada Rabu, 11 Agustus 2021.

Baca Juga: dr. Tirta Beberkan Dampak Penumpukan Pasien COVID-19: Jika Ruang ICU Penuh Bagaimana?

Kemudian hari ini Ketua Badan Kerja Sama Antar Parlemen (BKSAP) DPR RI Fadli Zon juga menulis kritikan di akun Twitter pribadinya, @fadlizon.

Fadli Zon menganggap seharusnya data tersebut diperbaiki, bukan malah melakukan penghapusan data kematian COVID-19 seperti sekarang.***

Editor: Mutohirin

Tags

Terkini

Terpopuler