Epidemiolog UI Sebut Vaksinasi Seseorang yang Sebelumnya Terpapar Covid-19 Berpengaruh pada Penguatan Antibodi

20 September 2021, 15:50 WIB
Ilustrasi Epidemiolog UI Sebut Vaksinasi Seseorang yang Sebelumnya Terpapar Covid-19 Berpengaruh pada Penguatan Antibodi /YouTube/Hersubeno Point

UTARA TIMES – Pandu Riono, Epidemiolog Universitas Indonesia (UI) mengulas tentang efikasi Covid-19 pada seseorang yang pernah terpapar virus tersebut.

Melalui Twitter miliknya, Pandu Riono membahas bahwa seseorang yang sebelumnya terpapar Covid-19 kemudian menerima vaksinasi bisa berpengaruh pada penguatan antibodi atau daya tahan tubuh.

“Vaksinasi pada orang yang perang terinfeksi alamiah ternyata berdampak penguatan respon antibody 25-100 kali lebih tinggi yang mampu melindungi pada banyak varian,” ujar Pandu Riono dikutip Utara Times dari Pikiran Rakyat.

Baca Juga: Muhammad Kace Dianiaya dan Dilumuri Kotoran Manusia di Wajah, Terlapor Irjen Pol Napoleon Akan Diperiksa Besok

Dalam hal ini, Pandu Riono juga mengatakan, vaksin ketiga Covid-19 bukan lagi prioritas. Sebab respons yang diberikan dengan dosis pada umumnya sudah sangat bagus.

“Kalau ini benar, maka suntikan ketiga vaksin tidak menjadi prioritas pada sebagian penduduk. Ayo segera divaksinasi,” tuturnya.

Sebelumnya, Pandu Riono juga sepakat dengan pernyataan Budi Gunadi, Menteri Kesehatan, yang mengatakan seseorang yang memaksa memperoleh vaksin ketiga bukan hanya tidak etis, tapi juga egois.

“Sepakat pak @BudiGSadikin bahwa mereka yang ngotot minta suntikan ke 3 tidak hanya tidak etis, tetapi juga egois,” tulis Pandu Riono di Twitter.

Di samping itu, Pandu Riono juga menjelaskan, penduduk yang telah menerima vaksin Covid-19 dua kali terbukti bisa terlindungi dari varian virus corona.

Ia juga menuturkan, sudah seharusnya semua pihak turut andil dalam pengendalian pandemi Covid-19.

“PPKM tidak akan dicabut! Evaluasi mingguan menilai kondisi pandemi, apakah perlu diturunkan atau dinaikkan levelnya,” kata Pandu Riono.

“Keberhasilan kendali pandemi karena kesatuan aksi yang terkoordinasi. Konsisten secara nasional. Hambatan di tingkat lokal. wilayah, diatasi berasam. Indonesia Way!” lanjutnya. ***

Editor: Mutohirin

Sumber: Pikiran Rakyat

Tags

Terkini

Terpopuler