Polusi Udara dan Kenaikan Berat Badan: Ketika Udara Tercemar Membawa Ancaman Kegemukan, Apa hubungannya?

30 Agustus 2023, 21:27 WIB
Polusi Udara dan Kenaikan Berat Badan: Ketika Udara Tercemar Membawa Ancaman Kegemukan, Apa hubungannya? /Instagram @polusiudarajakartaburuk/

 

UTARA TIMES- Isu polusi udara selalu menjadi perhatian masyarakat, terutama dengan maraknya laporan tentang pencemaran udara di Jakarta yang menghambat aktivitas warga.

Ternyata dampak buruk polusi udara tidak hanya terkait dengan kesehatan saluran pernafasan, Tetapi juga berpengaruh pada peningkatan berat badan dan potensi obesitas seseorang.

Apa yang menyebabkannya?.

Berikut ini adalah beberapa penjelasan tentang hubungan antara polusi udara dan kegemukan yang dikutip dari berbagai sumber penelitian:

Baca Juga: Kunci Jawaban IPA Kelas 9 Halaman 103 Kurikulum Merdeka: Metamorfosis

Proses metabolisme manusia melibatkan pembakaran 85% lemak tubuh melalui pernapasan.Namun, polusi udara dapat mengganggu proses ini. Partikel polutan yang dihirup saat bernapas dapat mengiritasi alveoli di paru-paru, mengganggu pasokan oksigen ke aliran darah, dan melemahkan respon tubuh terhadap insulin.

Hal ini mengakibatkan insulin menjadi kurang efektif dalam mengatur kadar gula darah, yang berdampak pada kontrol rasa lapar dan nafsu makan.

Selain itu, polusi udara juga bisa mempengaruhi perilaku manusia.

Lingkungan udara yang tercemar dapat mendorong orang untuk lebih banyak berada di dalam rumah, mengurangi aktivitas fisik, dan berkontribusi pada penimbunan kalori yang seharusnya terbakar.

Baca Juga: Mahasiswa Tidak Wajib Buat Skripsi? Begini Alasan dan Syarat Menurut Kemendikbudristek

Studi menunjukkan bahwa anak-anak lebih rentan mengalami obesitas akibat terpapar polusi udara, karena metabolisme pada tahap pertumbuhan cenderung rentan berubah.

Penelitian di Bronx, New York City, menemukan bahwa anak-anak yang tinggal di daerah tercemar udara memiliki risiko hampir dua kali lebih tinggi untuk mengalami obesitas dibandingkan dengan yang tinggal di lingkungan bersih.

Baca Juga: Pengumuman CPNS 2023 Kemenkumham: Formasi, Syarat dan Jadwal Seleksi

Penelitian lain di Beijing menyatakan bahwa saat kabut asap menyelimuti kota, masalah seperti resistensi insulin dan hipertensi meningkat, menguatkan keterkaitan antara polusi udara dan proses metabolisme yang berujung pada obesitas.

Bukti-bukti ini secara konkret menunjukkan bahwa kualitas udara berhubungan langsung dengan proses metabolisme yang berpotensi menyebabkan obesitas.***

Editor: Anas Bukhori

Tags

Terkini

Terpopuler