Ridwan Kamil Sentil Mahfudz MD Soal Kerumuman Habib Rizieq Dan FPI Dari Bandara Hingga Megamendung

- 17 Desember 2020, 07:02 WIB
Kolase potret Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil (kiri) dan Menko Polhukam Mahfud MD (kanan).
Kolase potret Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil (kiri) dan Menko Polhukam Mahfud MD (kanan). /Dok. ANTARA FOTO/Raisan Al Farisi dan Instagram @polhukamri./

UTARA TIMES- (17/12) Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil menilai adanya kerumunan massa FPI di sejumlah tempat saat kegiatan penjemputan Rizieq Shihab disebabkan adanya pernyataan dari Menko Polhukam Mahfud MD.

Hal itu di utarakan Ridwan Kamil Saat memenuhi panggilan pemeriksaan di Gedung Direktorat Reserse Kriminal Umum( Ditreskrimum) Polda Jawa Barat dalam kasus kerumunan Habib Rizieq di Megamendung Bogor, Jawa Barat

" Menurut saya semua kekisruhan yang berlarut-larut ini dimulai sejak adanya statement dari Pak Mahfud, yakni penjemputan HRS (Rizieq Shihab) ini diizinkan," kata Ridwan Kamil.

Baca Juga: Mahfudz MD Akui Dirinya Yang Izinkan Habib Rizieq Pulang Dan Diperbolehkan Dijemput dibandara

Baca Juga: Juventus vs Atlanta Dini Hari, Cristiano Ronaldo Gagal Eksekusi Penalti, Kedudukan Sama Hingga Akhir

Dengan diperbolehkannya hal tersebut lewat pernyataan sebagai Menko Polhukam menurutnya terjadi tafsir masyarakat khususnya anggota maupun simpatisan FPI, Sehingga mereka langsung bergerak menuju tempat penjemputan Habib Rizieq di bandara soekarno hatta, Megamendung maupun di petamburan.

"Di situlah (pernyataan Mahfud MD) menjadi tafsir dari ribuan orang yang datang ke bandara, selama tertib dan damai boleh, maka terjadi kerumunan yang luar biasa. Nah, sehingga ada tafsir ini seolah-olah ada diskresi dari Pak Mahfud kepada PSBB di Jakarta, PSBB di Jabar, dan lain sebagainya," Pungkasnya.

Baca Juga: Liverpool vs Tottenham Hotspur Dini Hari Nanti: Apa yang Akan Terjadi Di Anfield?

Dengan demikian, Kang emil sapaannya menyesalkan pihak pihak yang diperiksa oleh kepolisian hanyalah para kepala daerah saja, seperti gubernur. Menurutnya ada pihak lain yang memiliki peran dalam kasus kerumunan yang diduga melanggar protokol kesehatan***

Editor: Anas Bukhori

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x