Network
UTARA TIMES – Dugaan adanya ‘kartel kremasi’ jeazah menyita perhatian publik, di tengah pandemi Covid-19 ada yang menawarkan jasa kremasi dengan biaya puluhan juta rupiah.
Belakangan ini beredar isu adanya ‘kartel kremasi’ jenazah yang menawarkan jasanya hingga dibayar puluhan juta rupiah. Tujuh saksi krematorium diperiksa oleh pihak Kepolisan untuk dimintai keterangan.
Sementara itu, jasa kremasi di Krematorium hanya sebesar Rp7 Juta, namun para oknum yang tidak bertanggung jawab menaikkan harga hingga puluhan juta rupiah.
Baca Juga: The Daddies Bungkam Kanada dengan Sempurna di Babak Awal Olimpiade Tokyo 2020
Sebagai informasi, istilah kartel dipakai untuk setiap kesepakatan atau kolusi dan atau konspirasi yang dilakukan para pelaku usaha.
Tujuannya untuk mengendalikan harga agar memperoleh keuntungan di atas tingkat keuntungan yang wajar seperti dalam kasus ‘kartel kremasi’.
Dalam hal itu, Satuan Reserse Kriminal Polres Metro Jakarta Barat terus mengusut kasus dugaan kartel kremasi, dan penyelidikan dilakukan melalui pemeriksaan saksi.
Baca Juga: Sebut Bank Syariah Pemeras dalam Podcast Deddy Corbuzier, Jusuf Hamka: Bank Syariah Lintah Darat!
Kapolres Metro Jakarta Barat, Ady Wibowo menerangkan bahwa saat ini pihak Kepolisian telah memanggil sebanyak tujuh saksi terkait kasus ini.
“Sampai saat ini kami telah memanggil sebanyak tujuh saksi terkait kasus dugaan praktik kartel kremasi yang sempat viral di Jakarta Barat,” kata Kapolres Ady Wibowo, seperti dikutip PMJ News Sabtu, 24 Juli 2021.
