UTARA TIMES – Badan Keamanan Laut (Bakamla) Republik Indonesia pada Senin, 13 September 2021 kemarin mengumumkan situasi di wilayah Laut Natuna Utara yang kian memanas.
Dalam rapat dengan Komisi I DPR RI, senin, 13 September 2021, Bakamala menyampaikan tentang yang sedang terjadi di Laut Natuna Utara.
Menurut pengamatan Bakamala, di Laut Natuna Utara ada banyak kapal China dan Vietnam yang berada di wilayah tersebut. Namun, pihaknya tidak memiliki alat yang memadai untuk berpatroli.
Baca Juga: Asyik Mencoba Menghitung Satuan Volume Meter Kubik (m3), Berikut Kunci Jawaban Matematika Halaman 70
Oleh sebab itu, dalam acara rapat yang sedang digelar, Bakamala menyampaikan apabila sedang berpatroli lewat udara, pihaknya seringkali meminjam pesawat TNI AU.
Kendati demikian, pemantauan tersebut juga masih terkendala. Sebab TNI AU juta sering memakai pesawatnya, sehingga harus menunggu pesawat yang tidak dipakai.
Selanjutnya Sekretaris Utama Bakamla Laksda S Irawan mengatakan bahwa pihaknya membutuhkan pesawat untuk melakukan pemantauan lewat jalur udara di Laut Natuna Utara.
Baca Juga: Akhirnya KJP SD September 2021 Sudah Cair, Uang Rp250 Ribu Telah Masuk ke Atm!
“Kami kerja sama dengan TNI AU untuk melakukan pemantauan udara di Laut Natuna Utara, dan Alhamdulillah mereka mendukung, tapi saat pesawat digunakan kami tidak bisa apa-apa, jadi Bakamla minta pesawat sendiri,” kata Irawan dikutip Utara Times dari Pikiran Rakyat, 14 September 2021.
Menurut Irawan hal yang perlu diwaspadai ialah apabila dipantau dari udara akan terlihat jelas ribuan kapal asing di Laut Natuna Utara. Namun, apabila dilihat dari puskodal bisa dihitung beberapa.
Editor: Nur Umar
Sumber: Pikiran Rakyat