Bjorka mengungkapkan bahwa Pollycarpus membuat surat rekomendasi kepada PT Garuda Indonesia Airways untuk ditempatkan di keamanan perusahaan.
Budi Santoso sempat bertanya, "Ini untuk apa?" Pollycarpus menjawab, "Pak, saya mau ikut corporate security karena banyak masalah di Garuda."
Budi Santoso juga mengoreksi surat tersebut karena mengetahui Pollycarpus merupakan jaringan non-organik Muchdi.
Di akhir tulisan, Bjorka menuliskan bahwa kasus kematian Munir ini bahkan terancam kadaluarsa jika tidak ada pernikahan atau status korban tidak berubah menjadi pelanggaran HAM berat.
Demikian informasi siapa pembunuh Munir aktivis HAM yang diungkap oleh seorang hacker bernama Bjorka.***