"Sebetulnya dari dulu pun kita waspada, karena memang ancaman itu setiap saat bisa terjadi. Kita juga sudah melakukan langkah-langkah pencegahan, maupun upaya tindak lanjutnya," tuturnya.
"Ini menjadi kedaulatan kita dan kita tidak ingin pertaruhkan ini untuk sesuatu yang ilegal," ujarnya.
Wawan juga mendorong perlu adanya payung hukum untuk menangkal kejahatan siber yang mengincar data pribadi masyarakat.
BIN juga mendorong DPR untuk segera mengesahkan rancangan undang-undang Perlindungan Data Pribadi (RUU PDP) menjadi undang-undang.
"Kita ingin ada satu percepatan untuk RUU PDP (segera disahkan menjadi undang-undang)," tukasnya.
Baca Juga: 3 Lokasi Nobar One Piece Red di Bandung, Ini Jadwal hingga Harga Tiket, Kuota Terbatas
Tidak hanya Presiden yang diretas, Bjorka menampilkan data Menteri Komunikasi, Puan Maharani, Erick Thohir hingga Denny Siregar.
Bjorka juga menampilkan identitas dari seorang pembunuh aktivis kemanusiaan, yakni Munir yang saat itu tewas diracun dalam pesawat.
Diketahui Munir adalah aktivis Hak Asasi Manusia yang dibunuh dengan racun di dalam perjalannya untuk studi lanjutnya di Amsterdam, Belanda.