Lingkungan udara yang tercemar dapat mendorong orang untuk lebih banyak berada di dalam rumah, mengurangi aktivitas fisik, dan berkontribusi pada penimbunan kalori yang seharusnya terbakar.
Baca Juga: Mahasiswa Tidak Wajib Buat Skripsi? Begini Alasan dan Syarat Menurut Kemendikbudristek
Studi menunjukkan bahwa anak-anak lebih rentan mengalami obesitas akibat terpapar polusi udara, karena metabolisme pada tahap pertumbuhan cenderung rentan berubah.
Penelitian di Bronx, New York City, menemukan bahwa anak-anak yang tinggal di daerah tercemar udara memiliki risiko hampir dua kali lebih tinggi untuk mengalami obesitas dibandingkan dengan yang tinggal di lingkungan bersih.
Baca Juga: Pengumuman CPNS 2023 Kemenkumham: Formasi, Syarat dan Jadwal Seleksi
Penelitian lain di Beijing menyatakan bahwa saat kabut asap menyelimuti kota, masalah seperti resistensi insulin dan hipertensi meningkat, menguatkan keterkaitan antara polusi udara dan proses metabolisme yang berujung pada obesitas.
Bukti-bukti ini secara konkret menunjukkan bahwa kualitas udara berhubungan langsung dengan proses metabolisme yang berpotensi menyebabkan obesitas.***