Partai Demokrat Cabut Dukungan untuk Anies Baswedan dan Keluar dari Koalisi Perubahan

- 2 September 2023, 17:26 WIB
Partai Demokrat Cabut Dukungan untuk Anies Baswedan dan Keluar dari Koalisi Perubahan
Partai Demokrat Cabut Dukungan untuk Anies Baswedan dan Keluar dari Koalisi Perubahan /Antara/Asprilla Dwi Adha/

UTARA TIMES - Partai Demokrat melalui rapat Majelis Tinggi Partai telah memutuskan untuk mencabut dukungan terhadap bakal calon presiden Anies Baswedan dalam Pilpres 2024.

Keputusan ini diambil setelah Ketua Umum Partai NasDem, Surya Paloh, secara sepihak memilih Ketum PKB Muhaimin Iskandar, yang akrab dipanggil Cak Imin, sebagai calon wakil presiden untuk Anies Baswedan.

Andi Mallarangeng, Sekretaris Majelis Tinggi Partai Demokrat, menyampaikan keputusan ini kepada wartawan di Puri Cikeas, Bogor, Jawa Barat, pada tanggal 1 September 2023.

“Majelis Tinggi Partai memutuskan sebagai berikut. Pertama, Partai Demokrat mencabut dukungan kepada Anies Baswedan sebagai bakal calon presiden dalam Pilpres 2024,” kata Sekretaris Majelis Tinggi Partai Demokrat, Andi Mallarangeng, kepada wartawan di Puri Cikeas, Bogor, Jawa Barat, Jumat, 1 September 2023.

Baca Juga: Menteri Kesehatan Himbau Warga Jakarta Lindungi Diri dari Polusi Udara dengan Masker

Selain mencabut dukungan kepada Anies Baswedan, Partai Demokrat juga memutuskan untuk keluar dari Koalisi Perubahan untuk Persatuan (KPP) karena NasDem dianggap telah melanggar kesepakatan yang telah dibuat dalam koalisi.

Keputusan ini menjadi tanda bahwa Partai Demokrat telah memutuskan untuk melepaskan ikatannya dengan koalisi yang telah dibentuk selama ini.

Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), mengkritik cara berpolitik Surya Paloh dan Anies Baswedan.

“Saya mengerti kita semua mengerti politik itu menang penuh strategi, penuh siasat , penuh taktik, caranya banyak tapi saya tidak menyangka kalau tindakan itu sejauh ini, menurut saya melebihi batas kepatutan moral dan etika dalam politik, kasar,” tutur SBY.

Baca Juga: Partai Demokrat Cabut Dukungan untuk Anies Baswedan dan Keluar dari Koalisi Perubahan

Menurut SBY, tindakan mereka yang diam-diam menyepakati koalisi dengan PKB dinilai melampaui batas etika dan moral politik.

SBY juga mencatat bahwa dalam politik, strategi, taktik, dan siasat biasa terjadi, tetapi cara mereka berdua berpolitik dianggap kasar terhadap Partai Demokrat.

SBY mengungkapkan bahwa selama kariernya di dunia politik, ini adalah pertama kalinya ia mengalami pengkhianatan dari partai politik mitra koalisi.

“Saya juga mengerti politik saya pernah menjadi capres dua kali saya pernah bersama-sama membangun koalisi dengan mitra dan tidak ada yang saya rasakan seperti yang terjadi tiga hari yang lalu itu,” ucap SBY.

Baca Juga: Syarat Pendaftaran CPNS Kejaksaan 2023 untuk SMA dan S1, Cek Kualifikasinya Berikut Ini

Dia merasa bahwa pengkhianatan ini sangat berbeda dari pengalaman politiknya sebelumnya, termasuk saat ia menjadi calon presiden dua kali dan membangun koalisi dengan mitra koalisi lainnya.

Editor: Nur Umar


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x