Pakar Sebut Aksi Demonstrasi Perpanjang Masa Pandemi Covid-19

- 2 November 2020, 12:30 WIB
Ilustrasi ormas Islam melakukan aksi demonstrasi.
Ilustrasi ormas Islam melakukan aksi demonstrasi. /Abdu Faisal/ANTARA

UTARA TIMES - Dalam aksi demonstrasi beberapa pekan lalu nampaknya menyisakan banyak jejak, yaitu meningkatnya kasus positif Covid-19 di tanah air.

Seperti yang di ungkapkan pakar bioteknologi mikroba dr Intan Taufik memprediksi aksi demonstrasi ini dapat memperpanjang masa pandemi Covid-19 sampai dua bulan lebih lama.

Baca Juga: Seorang Siswa Bunuh Diri, KPAI Minta Pembelajaran Daring di Evaluasi

Seperti pada aksi demostrasi penolakan Undang-Undnag (UU) Cipta Kerja pada 6 Oktober 2020 dan pada 20 Oktober 2020.

Intan Taufik dalam keterangan tertulisnya mengatakan bahwa dua aksi demonstrasi tersebut selalu diikuti lonjakan kasus positif dan angka kematian akibat terpapar Covid-19 di wilayah yang mengalaminya.

Baca Juga: 6 Rekomendasi Drama Korea Genre Action yang Menegangkan dan Bikin Deg-Degan!

"Adanya keramaian yang kemarin disebutkan, kalau dari data yang didapat, menghasilkan lonjakan pasien positif yang tervalidasi dengan tes di luar perkiraan rata-rata," kata Intan staf pengajar di Sekolah Ilmu dan Teknologi Hayati ITB itu, seperti dikutip PikiranRakyat-Cirebon.com

"Ini memiliki dampak efek domino dan menaikkan kurva. Dengan naiknya kurva, maka grafik penurunan kasus atau pandemi akan semakin panjang," tambahnya.

Berdasarkan perhitungan sebuah aplikasi canggih yang dibangun tim ahli dari Institut Teknologi Bandung (ITB) PREMISE, kedua aksi demonstrasi tersebut memiliki hubungan yang kuat terhadap penambahan kasusu positif Covid-19.

Baca Juga: Kenang Glenn Fredly di Prambanan Jazz 2020, Tompi: Untuk Glenn

Halaman:

Editor: Nur Umar

Sumber: Cirebon Pikiran Rakyat


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x