Puan menyampaikan, terpaksa ia matikan mikrofon karena hanya satu mikrofon yang dapat menyala untuk berbicara.
"Kalau di floor (tempat duduk anggota) ini lagi bicara, otomatis yang di atas (tempat duduk pemimpin) itu gak bisa ngomong. Cuma satu yang bisa ngomong. Kebetulan, teknisnya itu, yang mengatur bisa atau tidaknya orang bicara atau di-mute atau tidak, itu hanya yang di depan, yang di tengah. Sementara yang kejadian yang heboh itu, yang mimpin sebenarnya yang sebelah kanan saya. Tapi saat yang bersangkutan mau bicara, dia tidak bisa bicara, karena yang di floor pencet mic terus, makanya saya diminta untuk matikan mic agar pimpinan bisa mengatur jalannya persidangan, " Ujarnya.
Baca Juga: Ini Tanggapan Dari Pihak You Tube Setelah #YouTubeDOWN Viral
uan juga menambahkan "Supaya dia bisa bicara. Dia tanya, bisa gak dimatiin? Saya kemudian mematikan mic tersebut. Bukan disengaja, tapi untuk menjaga jalannya persidangan supaya berjalan baik dan lancar. Karena waktu itu sudah diberikan kesempatan untuk bicara, tapi masih ingin bicara lagi, bicara lagi,"
Kemudian Boy William menanyakan perihal bagaimana perasaan Puan Maharani ketika dirinya didemo.
Baca Juga: Peneliti FITRA Berikan Komentar Atas Dua Kepala Daerah yang Diamankan KPK
Puan pun menjawab, "Saya hanya berpikir kenapa aspirasi itu tidak disampaikan secara baik, benar, dan santun. Ini rumah rakyat tapi saya juga terima apa yang menjadi masukan mereka, tapi gak perlu mengganggu ketertiban umum, apalagi sampai merusak fasilitas. Kita itu satu bangsa, satu tanah air, satu indonesia, "
Puan mengakui ia belum menemukan cara yang tepat agar mengantisipasi masalah itu. "Memang tidak bisa memuaskan semua pihak, pasti ada pro dan kontra, "
Namun Puan berharap agar semua rakyat bisa damai dan tentram. ***