Network
UTARA TIMES - Ganda campuran Indonesia, Praveen Jordan/Melati Daeva Oktavianti terancam dikeluarkan dari Pelatnas setelah kalah di babak awal Daihatsu Indonesia Masters 2021.
Kekalahan wakil ganda campuran Indonesia di Daihatsu Indonesia Masters 2021, Praveen Jordan/Melati Daeva Oktavianti berimbas sebuah ancaman bahwa keduanya akan didepak dari Pelatnas.
Ancaman didepaknya pasangan Honey Couple Praveen Jordan/Melati Daeva Oktavianti tentu bukan tanpa alasan.
Menurut Kepala Pelatih ganda campuran, Nova Widianto, permainan Praveen Jordan/Melati Daeva Oktavianti di babak awal Daihatsu Indonesia Masters 2021 sangat mengecewakan.
Menurunnya kualitas permainan pasangan Praveen Jordan/Melati Daeva Oktavianti terlihat sejak French Open 2021, diduga akibat hubungan keduanya yang renggang.
Baca Juga: Berperan Sebagai Psikiater dalam Serial Layangan Putus, Berikut ini Profil Lengkap Anya Geraldine
Di French Open 2021, Praveen menunjukkan ketidakseriusannya dalam bertanding membuat keduanya harus tersingkir.
Dan saat keduanya menjadi tuan rumah di pertandingan Daihatsu Indonesia Masters 2021, performanya tidak menunjukkan perbaikan.
Kali ini Melati yang terlihat tidak serius dalam bertanding, membuatnya harus menyerah oleh pasangan India, Dhruv Kapila/Reddy N. Sikki 11-21 20-22.
Baca Juga: Simak Penjelasan Mengenai Pencemaran Lingkungan dan Dampaknya Bagi Ekosistem
Ketidakseriusan pasangan Honey Couple dalam pertandingan tersebut membuat Kepala Pelatih ganda campuran, Nova Widianto merasa kecewa.
"Terus terang saya kecewa. Seolah tidak ada daya juang. Sebagai tuan rumah, harusnya main maksimal. Menang kalah biasa, yang penting fight dulu. Ini kan tidak." Ujar Nova Widianto dikutip dari Humas PP PBSI.
Keduanya pun terancam dikeluarkan dari Pelatnas jika permainan pasangan ini tidak menunjukkan peningkatan.
Baca Juga: 15 Twibbon Hari Anak Sedunia 2021 Terbaru dan Paling Trending, Yuk Rayakan 20 November 2021!
"Pemisahan Praveen/Melati bukan opsi. Tapi jika mereka mau seenaknya sendiri dan tanpa tanggung jawab, keluar dari pelatnas bisa menjadi pilihan." Kata Nova Widianto dikutip dari Humas PP PBSI.***
